Banyak orang berasumsi bahwa gejala asam lambung yang naik ke kepala bisa menimbulkan sensasi sakit di kepala hingga terasa seperti akan pingsan.
Keluhan semacam ini seringkali muncul pada individu yang mengalami masalah asam lambung. Pengobatan yang tepat terhadap penyakit asam lambung dapat membantu meredakan sakit kepala.
Penting untuk memahami bahwa asam lambung merupakan cairan encer dan tanpa warna yang dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung.
Meskipun berada di lambung, asam lambung dapat naik ke kerongkongan, terutama jika katup yang memisahkan kerongkongan dan lambung mengalami pelemahan. Kondisi ini dikenal sebagai penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD).
Naiknya asam lambung ke kerongkongan dapat menimbulkan gejala seperti rasa terbakar di dada (heartburn), sakit tenggorokan, bersendawa, perut kembung, mual, dan muntah.
Meskipun tidak mampu naik ke kepala dan menyebabkan gangguan kesehatan di sana, asam lambung yang mencapai pangkal kerongkongan dapat menyentuh dan mengiritasi saluran eustachius yang menghubungkan tenggorokan dengan telinga bagian tengah.
Dimana gangguan pada telinga ini identik terhadap vertigo yang orang awam kaitkan dengan gangguan asam lambung, simak selengkapnya disini.
Telah dijelaskan bahwa gangguan pada telinga dapat menyebabkan pusing atau nyeri kepala. Oleh karena itu, meskipun asam lambung tidak secara langsung naik ke kepala, gejala seperti pusing atau sakit kepala dapat muncul akibat irritasi pada saluran eustachius.
Mengatasi gejala asam lambung yang naik ke kepala dapat melibatkan langkah-langkah tertentu yang dapat membantu meredakan ketidaknyamanan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dicoba:
· Beristirahat dengan Posisi yang Tepat: Istirahatlah di tempat yang nyaman, hindari berbaring lurus setelah makan. Jika ingin berbaring, coba posisi tidur miring ke kiri dengan menggunakan bantal tambahan untuk meninggikan kepala.
· Pengaturan Pola Makan: Konsumsilah makanan dalam porsi kecil tapi sering, hindari makan dalam porsi besar. Jangan tidur atau berbaring segera setelah makan, berikan waktu setidaknya 2-3 jam sebelum tidur.
· Hindari Makanan dan Minuman Pemicu: Batasi konsumsi makanan pedas, berminyak, asam, serta minuman berkafein dan berkarbonasi. Hindari cokelat, tomat, bawang putih, dan makanan yang dapat meningkatkan produksi asam lambung.
· Perubahan Gaya Hidup: Hindari merokok dan batasi konsumsi alkohol. Tetap aktif dengan berolahraga secara teratur, namun hindari aktivitas berat setelah makan.
· Konsumsi Air Putih: Minumlah air putih dalam jumlah yang cukup sepanjang hari. Air dapat membantu menetralkan asam lambung.
· Mengunyah Permen Karet: Mengunyah permen karet tanpa gula dapat meningkatkan produksi air liur, yang dapat membantu menetralkan asam lambung.
· Perawatan Obat-obatan: Pertimbangkan penggunaan obat-obatan antasida untuk meredakan gejala asam lambung. Penggunaan obat resep seperti penghambat pompa proton atau antagonis reseptor H2 dapat direkomendasikan oleh dokter.
· Konsultasi dengan Dokter: Jika gejala terus berlanjut atau memburuk, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan mungkin mendapatkan penanganan medis yang sesuai.
· Manajemen Stres: Praktikkan teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, atau olahraga ringan untuk membantu mengurangi stres yang dapat memicu gejala asam lambung.
· Pantau Pola Makan: Catat makanan atau minuman apa yang memicu gejala, dan hindari konsumsinya.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu dapat merespons cara penanganan yang berbeda. Oleh karena itu, jika gejala asam lambung yang naik ke kepala terus berlanjut atau memburuk, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.