Protein yang telah masuk ke dalam tubuh ternyata tidak bisa langsung digunakan begitu saja untuk menjalankan fungsinya. Terdapat 5 tahapan sintesis protein hingga protein ini bisa digunakan oleh tubuh dengan sebagaimana mestinya.
Nutrisi protein memang sangat berguna dalam tubuh untuk menjalankan fungsi-fungsi di dalamnya. Sebagian besar fungsi pada tubuh ini digerakkan oleh nutrisi protein. Oleh karena itu, tanpa adanya protein, tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik.
Beberapa fungsi protein yang utama adalah sebagai berikut:
Artinya, peran protein ini sangatlah besar dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kita harus senantiasa memenuhi kebutuhan akan protein ini. Sebab, terdapat konsekuensi jika tubuh kita sampai kekurangan nutrisi protein ini.
Hal penting yang harus kita ketahui adalah bahwa ternyata ada proses pembentukan protein di dalam tubuh. Proses ini melibatkan peran dari DNA dan RNA.
Gambaran protein (sumber: canva)
Menurut Kemendikbud, sintesis protein adalah proses di mana kode genetik yang dibawa gen (DNA) akan diterjemahkan menjadi urutan asam amino.
Senyawa asam amino ini akan membentuk protein dan selanjutnya akan berfungsi sebagai zat penyusun tubuh. DNA sendiri merupakan materi genetik yang ada dalam sel makhluk hidup.
Secara garis besar, proses pembentukan protein ini terjadi mulai dari DNA, kemudian membentuk RNA, lalu menyusun protein. Proses ini sering disebut dengan central dogma (DNA -> RNA -> protein).
Sedangkan tahapan pada sintesis protein ini terjadi secara dua tahapan, yaitu transkripsi dan translasi.
Proses yang paling pertama pada central dogma ini adalah transkripsi. Tahapan ini adalah sebuah proses saat transfer instruksi genetik dari DNA ke mRNA.
mRNA sendiri meruapakan pembawa pesan. DNA terletak di dalam nukleus, sedangkan membentuk protein ini bertempat di bagian ribosom. Oleh karenanya, DNA membutuhkan mRNA untuk membawa pesan.
Tujuannya adalah agar kode genetik dari DNA ini sampai ke ribosom. Tahapan sintesis protein pada transkripsi ini memiliki 3 proses, yaitu: inisiasi, elongasi, dan terminasi.
Pada proses inisiasi, RNA bergerak dari terminator ke promoter untuk memecah DNA. Lalu pada tahapan elongasi, RNA kembali lagi ke terminator dan menyalin kode genetik (mRNA). Kemudian terminasi sendiri mengindikasikan bahwa mRNA telah selesai dan lepas dari DNA.
Contoh sel plasma (sumber: canva)
mRNA akan membawa salinan kode genetik DNA ke dalam ribosom yang kemudian akan mulai proses dari translasi.
Translasi adalah proses di mana menguraikan atau menerjemahkan kode-kode salinan yang dibawa oleh mRNA. Hasil dari penerjemahan ini akan menghasilkan polipeptida yang akan menyusun protein.
Pada proses ini juga terjadi 3 tahapan, yaitu: inisiasi, elongasi, dan terminasi.
mRNA sendiri terdiri dari kondon-kondon DNA. Pada tahapan inisiasi, kondon pertama pada DNA akan bertemu dengan ribosom. Lalu kemudian kondon ini akan langsung diterjemahkan menjadi asam amino.
Senyawa asam amino ini kemudian akan menggabung untuk membentuk polipeptida dengan bantuan tRNA (elongasi). Selanjutnya adalah terminasi, di mana kondon terakhir yang bertemu dengan ribosom.
Proses translasi pun selesai dan akan mendapati rantai polipeptida yang akan diproses menjadi protein. Inilah akhir dari 5 tahapan sintesis protein.
Melalui penjelasan di atas, pembentukan protein ini ternyata bisa melalui DNA dan mRNA. 5 tahapan sintesis protein adalah sebutan untuk menyebut proses yang harusnya kita ketahui ini.
Pembentukan protein ini melalui dua tahapan besar, yaitu proses transkripsi yang berupa menyalin kode genetik dan proses translasi yang berupa menerjemahkan kode tersebut.
Kedua proses ini terjadi di bagian nukleus dan ribosom. Demikian ulasan mengenai 5 tahapan sintesis protein yang patut untuk kita ketahui, semoga dapat bermanfaat.