Pohon gula aren adalah salah satu jensi tanaman palem yang memiliki senyawa sukrosa dan fruktosa yang tinggi. Sehingga tumbuhan ini sering dimanfaatkan sebagai bahan dasar gula.
Pohon aren ini sering ditemukan di pedesaan karena merupakan salah satu pohon yang menyeimbangkan ekosistem di sekitarnya.
Tumbuhan aren juga dikatakan sebagai pohon palem yang terpenting setelah pohon kelapa. Hal ini dikarenakan pohon aren merupakan tumbuhan yang serba guna, banyak memiliki manfaat untuk kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Manfaat Gula Aren, Pemanis Alami yang Aman dan Sehat
Sama seperti tumbuhan lainnya, pohon aren juga memiliki nama lain, tergantung dengan masing-masing daerah menyebutnya. Beberapa sebutan pohon aren di wilayah Indonesia, antara lain: taren, akol, tuwa, moka, ijuk, akere, dan lain sebagainya.
Sedangkan bangsa Belanda lebih sering menyebut pohon gula aren dengan nama arenpalm dan zuikerpalm. Bangsa Jerman sendiri menyebut aren dengan zuckerpalme yang dalam bahasa Inggris berarti sugar palm.
Asal dari pohon aren adalah wilayah tropis di Benua Asia. Di Indonesia sendiri, pohon aren dapat tumbuh liar atau ditanam di area perkebunan.
Bentuk Pohon Aren
Tinggi pohon aren sendiri bisa mencapai hingga 25 meter dengan diameter kurang lebih sepanjang 65 cm. Oleh karena itu, ukuran pohon ini dapat dikatakan sangat besar dan tinggi.
Batang pohonnya pun diselimuti oleh serabut yang berwarna hitam. Serabut ini biasa dikenal dengan ijuk, injuk, juk atau duk. Ijuk ini merupakan bagian dari pelepah daun yang menyelubungi batang pohon aren
Daun pohon aren bersifat majemuk dan bentuknya menyirip, mirip dengan daun kelapa. Panjang daunnya pun dapat mencapai hingga 5 meter dengan tangkai daun sepanjang 1,5m.
Buah aren, yang olahannya dapat berupa kolang-kalin, berbetuk bulat dengan warna hijau jika belum matang dan cokelat bila sudah matang. Buahnya tumbuh di tangkai dan berbiji tiga.
Pohon aren sendiri biasanya memiliki fungsi untuk melindungi tanah. Akarnya yang kokoh dan tersebar ini berguna untuk menahan erosi tanah. Selain itu, akarnya juga memiliki kemampuan mengikat air sehingga pohon ini dapat hidup di daerah yang relatif kering.
Hampir seluruh bagian dari pohon aren memiliki kegunaan untuk kehidupan sehari-hari. Misalnya akarnya yang sering dijadikan kayu bakar atau bahan anyaman.
Sedangkan batagnya yang berupa zat pati ini sering diolah menjadi makanan. Buah aren pun diambil dan diolah menjadi kolang-kaling, bahan yang sering digunakan pada es campur.
Ikon dari pohon aren ini adalah bagian bunganya, di mana sumber penghasil cairan yang biasa disebut dengan nira. Cairan nira ini lah yang nantinya akan diolah dan menjadi gula aren.
Pada penderita diabetes mellitus (DM), mereka harus mengonsumsi makanan dengan indeks glikemiks yang rendah. Sehingga biasanya jenis makanan yang disarankan adalah yang mengandung karbohidrat kompleks dan tinggi serat.
Pohon Aren memang memiliki kandungan sukrosa dan fruktosa yang tinggi sehingga sering dimanfaatkan sebagai sumber bahan gula.
Namun nira aren sendiri adalah salah satu jenis bahan pangan yang mempunyai kandungan tinggi serat. Gula aren sebagai pemanis alami justru dapat digunakan sebagai makanan untuk mencegah diabetes.
Daun dan gula aren (sumber: canva)
Walaupun memiliki senyawa sukrosa dan fruktosa, kandungan pada gula aren ini tidak setinggi gula-gula pada umumnya (gula pasir). Indeks glikemiks pada gula aren pun lebih rendah daripada gula pasir pada umumnya.
Oleh karena itu, gula aren ini lebih aman dikonsumsi bagi penderita diabetes walaupun jumlah konsumsinya tetap harus dibatasi. Sehingga gula yang dihasilkan dari pohon gula aren ini masih lebih ramah dan aman untuk dikonsumsi daripada gula pasir.
Maka dari itu, minuman sehat Nutriflakes menggunakan gula aren sebagai pemanis alaminya. Hal ini bertujuan agar Nutriflakes lebih bermanfaat untuk kesehatan tubuh dan tidak memberikan efek samping.
Demikian pembahasan mengenai gula aren yang ternyata ramah untuk penderita diabetes. Semoga dapat bermanfaat.