Diare dan maag sama-sama tergolong ke dalam masalah pencernaan yang sering kali terjadi. Keluhan yang hampir sama dari kedua masalah ini, yaitu perut melilit. Sehingga, tidak sedikit orang menganggap bahwa kedua masalah pencernaan ini saling berkaitan.
Lantas, apa hubungan kedua gangguan pencernaan ini? Bisakah diare karena maag?
Maag sering disebut juga dengan dispepsia, merupakan rasa tidak nyaman berupa nyeri pada lambung. Salah satu penyebab yang paling umum terjadi, yaitu karena terlambat makan. Gejala dari maag dapat berupa perut terasa nyeri, kembung, dan mual.
Sementara itu, diare merupakan masalah pencernaan di mana penderitanya buang air besar lebih sering dari biasanya. Feses juga lebih cair dari biasanya. Penyebab dari diare dapat berupa infeksi, infeksi usus, ataupun bakteri.
Sama-sama termasuk ke dalam masalah pencernaan, bisakah diare karena maag?
Pada umumnya, baik diare ataupun maag tidak saling berhubungan. Tapi mungkin saja seseorang yang mengalami maag juga disertai dengan diare.
Baca:
Menu Makanan Untuk Diare
Mengapa Diare dan Maag dapat Terjadi?
Saluran pencernaan saling terhubung satu sama lain, mulai dari mulut hingga ke anus. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan keluhan pada salah satu bagian pencernaan akan berdampak pada saluran pencernaan di dekatnya.
Gejala Maag yang sering terjadi berupa rasa kembung, begah, ataupun nyeri perut daripada gejala berupa diare.
Itulah jawaban seputar bisa tidaknya diare karena maag. Apabila Anda mengalami diare disertai maag, berikut cara mengatasinya:
- Pastikan menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi.
- Hindari makanan yang asam, pedas, dan berlemak tinggi karena dapat memperburuk gejala dari maag.
- Memperhatikan kebutuhan cairan tubuh, terutama saat diare agar tidak lemas dan mengalami dehidrasi.
- Segera periksakan diri ke dokter agar mendapatkan diagnosis yang tepat dan mendapatkan pengobatan yang tepat pula.
Kondisi diare karena maag atau diare yang disertai maag dapat diatasi dengan cara tersebut di atas. Selain itu, Anda dapat konsumsi obat herbal tertentu untuk membantu mengatasi satu per satu masalah diare dan Maag.
Baca:
Diare karena Asam Lambung, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Obat Diare Alami
1. Teh Jahe
Tidak hanya dapat menghangatkan tubuh, kandungan teh jahe memiliki sifat antinyeri, antibakteri, antiradang, dan antioksidan yang dapat membuat perut terasa nyaman saat mengalami diare.
2. Teh Chamomile
Teh chamomile dapat membantu meredakan rasa nyeri, mulas, dan mual karena kandungan zat adiktif yang bersifat antiradang di dalamnya.
3. Cuka Apel
Seseorang yang mengalami diare juga disarankan untuk konsumsi cuka apel sebagai obat alami dalam membantu mengatasi diare dengan cara mendorong pertumbuhan bakteri baik di usus, sehingga pencernaan menjadi lebih lancar.
4. Pisang
Penderita diare dianjurkan untuk konsumsi makanan tinggi serat. Salah satu buah yang baik dikonsumsi oleh penderita diare, yaitu pisang karena tinggi serat, sehingga dapat menyerap cairan di usus lebih banyak.
Obat Maag Alami
1. Kunyit
Kunyit merupakan ramuan yang dapat membantu meredakan masalah lambung, seperti gejala sakit maag karena kandungan senyawa sifat antiradang di dalamnya.
2. Madu
Madu telah sejak lama dipercaya dan digunakan sebagai bahan alami untuk pengobatan. Mengandung antioksidan yang tinggi, madu dipercaya dapat membantu mengatasi masalah lambung seperti maag.
3. Akar Manis
Akar manis juga telah lama digunakan untuk membantu mengatasi radang lambung. Selain meningkatkan sekresi lambung, akar manis juga dapat menahan asam lambung agar tidak naik ke kerongkongan.
4. Kurma
Buah yang sering ditemukan saat bulan puasa ini memiliki sifat basa, sehingga dapat membantu mengurangi keasaman pada lambung.
Itulah sejumlah obat alami untuk membantu mengatasi masalah diare ataupun maag.
Baca:
Nutriflakes Mengobati Maag secara Bertahap dengan Bahan Alami
Kesimpulan:
Bisakah diare karena maag? Meskipun maag dan diare umumnya tidak saling berhubungan, mungkin saja seseorang yang mengalami maag disertai dengan diare.
Hal ini karena saluran pencernaan saling terhubung satu sama lain, sehingga tidak menutup kemungkinan masalah pada salah satu bagian pencernaan juga berdampak pada bagian pencernaan lainnya.