Nutriflakes® Official Website

+62 821-3573-2036
Macam-macam Gangguan Sistem Pencernaan dan Cara Mengatasinya
 
Macam-macam Gangguan Sistem Pencernaan dan Cara Mengatasinya

Macam-macam Gangguan Sistem Pencernaan dan Cara Mengatasinya

Gangguan sistem pencernaan adalah masalah yang sering dialami banyak orang. Mulai dari gangguan ringan seperti perut kembung, diare, hingga kondisi yang lebih serius seperti gastritis atau sindrom iritasi usus besar (IBS). Gangguan pencernaan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat kita merasa tidak nyaman. Tapi, tahukah kamu apa saja contoh gangguan pencernaan yang umum dialami manusia? Yuk, kita bahas!

1. Maag (Dispepsia)

Maag, atau dalam istilah medis disebut dispepsia, adalah salah satu gangguan pencernaan dengan gejalanya meliputi rasa sakit atau perih di bagian perut atas, perut kembung, mual, dan rasa kenyang yang berlebihan setelah makan.

Penyebab maag bisa bermacam-macam, seperti pola makan yang tidak teratur, stres, hingga penggunaan obat-obatan seperti aspirin atau ibuprofen. Menurut Mayo Clinic, maag tidak selalu menandakan masalah serius, tetapi bila sering terjadi, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Cara mengatasinya:

  • Makan dalam porsi kecil tetapi lebih sering.
  • Hindari makanan yang memicu maag seperti makanan pedas, berlemak, atau asam.
  • Kurangi stres dengan meditasi atau yoga.

2. Gastritis

Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung yang bisa menyebabkan nyeri perut, mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan. Salah satu penyebab utama gastritis adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) atau penggunaan jangka panjang obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).

Menurut WebMD, gastritis bisa bersifat akut (tiba-tiba dan parah) atau kronis (berkembang secara perlahan). Jika tidak diobati, gastritis kronis bisa menyebabkan komplikasi seperti ulkus lambung atau bahkan kanker lambung.

Cara mengatasinya:

  • Hindari minuman beralkohol dan makanan pedas.
  • Konsumsi obat yang diresepkan dokter untuk menekan produksi asam lambung atau membunuh bakteri H. pylori.
  • Tingkatkan konsumsi makanan yang dapat menenangkan lambung seperti oatmeal dan pisang.

3. Diare

Diare adalah kondisi di mana seseorang mengalami buang air besar yang encer dan lebih sering dari biasanya. Diare bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, intoleransi makanan (seperti intoleransi laktosa), atau sebagai efek samping obat.

Meskipun diare biasanya hilang dalam beberapa hari, diare yang berlangsung lama bisa menyebabkan dehidrasi, yang sangat berbahaya terutama bagi anak-anak dan lansia. Menurut WHO, diare masih menjadi penyebab utama kematian anak-anak di beberapa negara berkembang.

Cara mengatasinya:

  • Minum banyak cairan, seperti air atau larutan elektrolit, untuk mencegah dehidrasi.
  • Hindari makanan berminyak, pedas, atau produk susu sementara waktu.
  • Konsultasikan dengan dokter jika diare berlangsung lebih dari dua hari atau disertai demam tinggi.

4. Refluks Asam (GERD)

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah kondisi gangguan pencernaan di mana asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada (heartburn) dan rasa asam di mulut. Refluks asam biasanya terjadi setelah makan besar, berbaring terlalu cepat setelah makan, atau karena kelebihan berat badan.

Menurut Cleveland Clinic, jika GERD tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan komplikasi serius seperti esofagitis (peradangan kerongkongan) atau bahkan kanker esofagus.

Cara mengatasinya:

  • Hindari makanan pemicu seperti makanan pedas, asam, dan berlemak.
  • Makan dalam porsi kecil dan jangan berbaring setidaknya dua jam setelah makan.
  • Konsultasikan dengan dokter jika gejalanya sering terjadi untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

5. Ulkus Lambung

Ulkus lambung adalah luka yang terbentuk di lapisan lambung atau usus halus. Penyebab ulkus yang paling umum adalah infeksi bakteri H. pylori atau penggunaan berlebihan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Gejala ulkus meliputi nyeri perut, mual, muntah, dan penurunan berat badan yang tidak disengaja.

Menurut National Institutes of Health (NIH), ulkus lambung bisa berbahaya jika menyebabkan perdarahan internal atau perforasi lambung.

Cara mengatasinya:

  • Hindari penggunaan obat penghilang rasa sakit yang dapat memperparah ulkus.
  • Konsumsi makanan yang lembut dan mudah dicerna untuk mengurangi iritasi lambung.
  • Pengobatan antibiotik dan obat penghambat asam lambung biasanya diresepkan oleh dokter untuk mengatasi infeksi H. pylori dan menyembuhkan ulkus.6. Sembelit

6. Sembelit

Sembelit adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan buang air besar atau frekuensi buang air besar yang sangat jarang. Sembelit bisa disebabkan oleh pola makan yang rendah serat, kurang minum air, atau kurangnya aktivitas fisik.

Menurut Harvard Medical School, sembelit juga bisa dipicu oleh stres, perubahan rutinitas, atau efek samping obat-obatan tertentu.

Cara mengatasinya:

  • Tingkatkan asupan serat dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh.
  • Minum lebih banyak air untuk membantu melunakkan tinja.
  • Aktif bergerak, seperti berjalan kaki atau berolahraga ringan, untuk membantu merangsang gerakan usus.

7. Gangguan Usus Besar atau Irritable Bowel Syndrome (IBS)

IBS  gangguan pencernaan kronis yang mempengaruhi usus besar. Gejala IBS meliputi kram perut, perut kembung, diare, atau sembelit. Penyebab pasti IBS belum diketahui, tetapi stres, makanan tertentu, dan perubahan hormon dapat memicu gejalanya.

Menurut Johns Hopkins Medicine, IBS lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, dan biasanya dimulai sebelum usia 50 tahun. Meskipun tidak menyebabkan kerusakan serius pada usus, IBS bisa sangat mengganggu kualitas hidup.

Cara mengatasinya:

  • Hindari makanan pemicu seperti makanan berlemak, kafein, dan produk susu.
  • Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi untuk mengurangi stres.
  • Konsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah obat atau suplemen tertentu dapat membantu mengendalikan gejala.

---

Gangguan pencernaan adalah masalah umum yang bisa dialami siapa saja, tetapi dengan memahami gejala dan penyebabnya, kamu bisa mengambil langkah tepat untuk mengatasinya.

Terapkan pola hidup sehat dari kebiasaan maupun pola makan. Bila perlu konsumsi sereal Nutriflakes untuk jaga sistem pencernaan tetap sehat. Seral Nutriflake kaya akan serat dari pati umbi garut dan psyllium husk. 

Kandungan karbohidrat kompleks membuat rasa kenyang lebih lama mampu kontrol pola makan dan jaga berat badan atau program diet.