Nutriflakes® Official Website

+62 821-3573-2036
Mengapa Maag dan GERD bisa Berujung pada Anxiety hingga Depresi? Ini Penjelasannya
 
Mengapa Maag dan GERD bisa Berujung pada Anxiety hingga Depresi? Ini Penjelasannya

Mengapa Maag dan GERD bisa Berujung pada Anxiety hingga Depresi? Ini Penjelasannya

Maag dan GERD merupakan sama-sama masalah pencernaan yang umum dialami oleh kebanyakan orang. Tapi tahukah kamu kalau kedua jenis masalah pencernaan ini juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental, dari anxiety hingga depresi?

Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa masalah maag dan GERD berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan mental. Kali ini akan dibahas keterkaitan antara beberapa gangguan tersebut. 

Kondisi Maag dan GERD

Maag merupakan gangguan pada organ lambung, ditandai dengan timbulnya rasa nyeri atau terbakar di ulu hati, perut penuh dan tidak nyaman setelah makan, ataupun cepat merasa kenyang.

Sementara itu, GERD merupakan kondisi di mana asam lambung yang seharusnya berada di lambung untuk membantu proses pencernaan, diproduksi secara berlebihan, sehingga mengalir naik ke kerongkongan (refluks asam lambung).

Kondisi Anxiety (Kecemasan) dan Depresi

  • Anxiety 

    Anxiety merupakan gangguan mental yang dapat memengaruhi kondisi emosional dan fisik, serta mengganggu aktivitas sehari-hari. Anxiety atau kecemasan merupakan kondisi di mana timbulnya rasa khawatir, takut, atau cemas terhadap apa yang sedang atau akan terjadi. Hal ini menyebabkan seseorang berpikir terlalu berlebihan.

  • Depresi

    Depresi adalah gangguan di mana seseorang yang mengalaminya merasakan sedih dan memiliki suasana hati buruk dalam jangka waktu cukup lama. Depresi juga dapat ditandai dengan perasaan sedih mendalam, sehingga kehilangan minat atas segala sesuatu yang disukai. Seseorang dinyatakan depresi apabila telah 2 minggu merasa sedih, putus asa, dan tidak berharga.

Korelasi antar Gangguan

Pada dasarnya, hubungan antara maag dan GERD dengan kesehatan mental memang telah banyak diteliti. Berikut korelasi maag dan GERD sebabkan anxiety hingga depresi:

  • Timbulnya Rasa Tidak Nyaman Fisik Secara Berkepanjangan

    Baik gejala maag ataupun GERD, dapat menimbulkan rasa tidak nyaman fisik secara berkepanjangan. Hal tersebut berkaitan dengan nyeri pada ulu hati, heartburn, mual, hingga gangguan tidur yang menyebabkan seseorang merasa lelah secara fisik hingga mental.

    Ketidaknyamanan dan kelelahan fisik yang terjadi terus menerus akibat maag serta GERD ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang, kemudian menyebabkan  perasaan cemas, khawatir, bahkan depresi.

  • Kondisi Stres

    Pada dasarnya, stres dan masalah pencernaan saling berkaitan satu sama lain, yaitu stres dapat memicu masalah pencernaan, ataupun masalah pencernaan dapat memicu kondisi stres. Oleh karena itu, seseorang yang merasa stres karena maag dan GERD, akan memperburuk gejala sebelumnya.

    Seseorang yang stres juga lebih rentan merasa cemas, khawatir, hingga depresi. Sebaliknya, kondisi ini juga dapat memperburuk masalah maag dan GERD.

  • Gangguan Tidur

    Maag dan GERD sering kali menyebabkan gangguan tidur karena menimbulkan rasa tidak nyaman yang mengganggu. Sementara itu, kurangnya waktu tidur dapat memicu anxiety hingga depresi. Selain itu, kurangnya waktu tidur dapat menghambat kemampuan tubuh dalam mengelola stres, sehingga memperburuk kesehatan mental.

    Itulah beberapa kaitan maag dan GERD sebabkan anxiety hingga depresi yang jarang diketahui. Meskipun masalah maag dan GERD tidak secara langsung sebabkan anxiety hingga depresi, tapi kondisi tersebut sangat berkaitan.

  • Lingkaran Setan Antara Masalah Pencernaan dan Mental

    Sewaktu-waktu maag dan GERD sebabkan anxiety hingga depresi yang memperburuk masalah pencernaan itu sendiri karena produksi asam lambung dapat meningkat dan memperparah kondisi keduanya. Sebaliknya, gejala maag dan GERD yang parah akan menyebabkan penderitanya merasakan cemas. Bagaikan lingkaran setan, baik masalah pencernaan hingga masalah mental sangat sulit dilepaskan.

Cara Mengelola Masalah Pencernaan dan Kesehatan Mental

Diperlukan pendekatan secara holistik untuk mengatasi dan mengelola masalah pencernaan seperti maag dan GERD, serta masalah kesehatan mental (anxiety hingga depresi) sekaligus. Pendekatan holistik yang dimaksud seperti perubahan gaya hidup, pengelolaan stres, dan perawatan medis yang akan dijelaskan berikut ini: 

1. Mengatur Pola Makan

  • Makan Secara Teratur: Makan dalam porsi kecil namun sering, hindari makan dalam porsi besar yang dapat memperparah gejala GERD dan maag.
  • Hindari Makanan Pemicu: Beberapa makanan dan minuman seperti kopi, alkohol, makanan pedas, dan berlemak dapat memicu gejala GERD dan maag. Hindari makanan ini jika memungkinkan.
  • Perhatikan Waktu Makan: Hindari makan setidaknya 2-3 jam sebelum tidur untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.

2. Pengelolaan Stres

  • Latihan Relaksasi: Teknik seperti meditasi, yoga, dan pernapasan dalam dapat membantu mengurangi tingkat stres yang seringkali memperburuk gejala pencernaan.
  • Aktivitas Fisik: Olahraga teratur seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan pencernaan.
  • Manajemen Waktu: Mengatur waktu dengan baik dapat membantu mengurangi tekanan dan beban pikiran yang berkontribusi pada anxiety dan depresi.

3. Terapi Psikologis

  • Terapi Kognitif Perilaku (CBT): CBT dapat membantu mengubah pola pikir negatif dan merespon stres dengan lebih sehat, yang dapat mengurangi gejala anxiety dan depresi.
  • Konseling atau Terapi Psikologis: Berbicara dengan profesional kesehatan mental tentang perasaan Anda dapat membantu mengatasi masalah emosional yang mendasari.

4. Perawatan Medis

  • Konsultasi dengan Dokter: Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan rekomendasi perawatan, termasuk penggunaan obat-obatan seperti antasida, proton pump inhibitors (PPI), atau obat anti-anxiety.
  • Obat-obatan: Jika diperlukan, dokter mungkin meresepkan obat-obatan untuk mengendalikan gejala GERD dan maag, serta obat untuk mengelola anxiety dan depresi.

5. Perbuahan Gaya Hidup

  • Berhenti Merokok: Merokok dapat memperburuk gejala GERD dan meningkatkan risiko depresi.
  • Batasi Konsumsi Alkohol: Alkohol dapat mengiritasi lambung dan memperparah gejala GERD serta berkontribusi pada masalah kesehatan mental.
  • Tidur yang Cukup: Tidur yang cukup dan berkualitas penting untuk kesehatan mental dan pencernaan.

6. Mendukung Diri Sendiri

  • Dukungan Sosial: Berbicara dengan teman, keluarga, atau kelompok dukungan dapat membantu mengurangi perasaan terisolasi dan stres.
  • Self-Care: Melakukan aktivitas yang Anda nikmati dan yang menenangkan dapat membantu menjaga keseimbangan emosional.

---

Mengelola masalah pencernaan dan kesehatan mental secara bersamaan memerlukan perhatian dan perawatan yang konsisten. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika Anda merasa kesulitan mengatasinya sendiri. Bila perlu mengintegrasikan Nutriflakes kedalam pola hidup sehat yang sedang dijalani.