Saat membicarakan pola makan sehat, salah satu komponen yang tidak boleh kita lewatkan adalah serat. Sayangnya, masih banyak orang yang belum memahami seberapa penting peran serat dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Tidak hanya baik untuk pencernaan, serat juga punya segudang manfaat lainnya yang sayang untuk dilewatkan. Nah, dalam artikel ini, kita akan kupas tuntas tentang mengapa kita perlu makanan berserat serta risiko yang bisa terjadi kalau kita kekurangan asupan serat. Yuk, simak sampai selesai!
Apa itu serat makanan?
Pada umumnya, serat adalah bagian dari tanaman di mana tubuh tidak dapat menyerapnya. Namun, pengertian tersebut terus berubah karena dianggap tidak begitu cocok dalam dunia kesehatan.
Berdasarkan Jurnal Gizi dan Pangan, serat kemudian memiliki istilah lain, yaitu dietary fiber. Dalam ilmu gizi, serat merupakan seluruh polisakarida yang tidak terhidrolisir pada sekresi dalam usus manusia.
Lebih jelasnya, serat pangan adalah bagian dari tumbuhan yang bisa dikonsumsi. Bagian tersbebut terdiri dari karbohidrat yang ternyata memiliki sifat resisten terhadap proses pencernaan di usus halus manusia. Kemudian senyawa tersebut mengalami fermentasi secara sebagian atau keseluruhan di dalam usus besar.
Serat sendiri terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu:
- Serat larut air: Membantu menurunkan kadar kolesterol dan gula darah. Contohnya ada dalam oatmeal, apel, dan jeruk.
- Serat tidak larut air: Membantu memperlancar proses buang air besar. Contohnya bisa ditemukan pada gandum utuh, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.
Baca: 10 Jenis Buah Berserat Tinggi Bagus untuk Kesehatan Pencernaan
Mengapa Kita Perlu Makanan Berserat?
Dibandingkan karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin, pembahasan mengenai serat pangan terlihat sangat terabaikan. Artinya, serat pangan ini terlihat kurang populer di kalangan masyarakat.
Sebab, banyak orang dan ahli-ahli gizi memandang serat hanya sebagai alat pencahar. Bahkan, banyak yang mengatakan bahwa serat tidak memberikan manfaat atau reaksi pada tubuh.
Gambaran kanker kolon (sumber: canva)
Namun, pandangan ini berubah setelah terjadi banyak kasus kesehatan yang melibatkan serat. Kasus-kasus ini mengatakan bahwa konsumsi yang rendah serat dapat menyebabkan beberapa penyakit kronis.
Contoh penyakit ini adalah serangan jantung koroner, kanker kolon, diverticulosis, dan apendikitis. Melalui keadaan inilah, dunia gizi dan kesehatan mulai melihat serat memiliki peran yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat Serat Pangan
Kita akan banyak menemukan kandungan serat ini di dalam buah-buahan atau sayur-sayuran. Oleh karena itu, jika kita mengalami gangguan pencernaan seperti sembelit pasti disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayur lebih banyak.
Hal ini yang menambah alasan dari mengapa kia perlu makanan berserat. Berikut adalah beberapa manfaat serat untuk kesehatan:
Melancarkan pencernaan
Serat yang bergerak ke dalam usus akan memiliki tugas mengikat air. Alhasil, feses akan bersifat lembut dan tidak keras. Hal inilah yang membuat pencernaan menjadi lancar.
Mengontrol berat badan
Serat larut mempunyai kemampuan untuk menahan air dan membentuk cairan kental dalam pencernaan. Akibatnya, serat akan menarik air dan memberikan rasa kenyang yang lama. Keinginan untuk konsumsi makanan pun menjadi berkurang dan obesitas bisa terhindar.
Mencegah penyakit diabetes
Serat pangan bisa menyerap air dan mengikat glukosa sehingga ketersediaan gula akan berkurang. Keadaan ini bisa meredakan kenaikan glukosa dalam darah dan membuatnya agar tetap terkontrol.
Mencegah kanker kolon
Penyebab utama kanker usus besar adalah adanya kontak antara sel-sel dalam usus besar dengan senyawa karsinogen. Kontak ini dalam konsentrasi yang tinggi dan juga dalam waktu yang lebih lama.
Konsumsi serat pangan yang tinggi akan mengurangi waktu transit makanan dalam usus. Selain itu, serat pangan akan memberi pengaruh mikroflora usus sehingga senyawa karsinogen tidak akan terbentuk.
Mengurangi kadar kolesterol
Serat mampu menjaring lemak di dalam usus halus. Alhasil, serat ini bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah sebanyak 5% atau lebih. Selain itu, serat juga dapat mengikat garam empedu yang setelahnya akan dikeluarkan melalui feses.
Inilah cara serat mengurangi kolesterol dan akan mengurangi risiko penyakit kardiovalkuler seperti penyakit jantung.
Risiko Kekurangan Serat dalam Tubuh
Nah, kalau asupan serat kita kurang, ada beberapa dampak negatif yang bisa terjadi pada tubuh, seperti:
1. Sembelit dan Gangguan Pencernaan
Kekurangan serat membuat proses pencernaan melambat, sehingga feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Ini bisa memicu sembelit hingga gangguan pencernaan lainnya.
2. Kenaikan Berat Badan
Tanpa serat yang cukup, kita cenderung merasa cepat lapar dan makan berlebihan. Akibatnya, berat badan bisa meningkat tanpa disadari.
3. Meningkatnya Risiko Diabetes
Kekurangan serat dapat menyebabkan kadar gula darah melonjak lebih cepat, meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
4. Risiko Penyakit Jantung
Serat membantu menurunkan kolesterol. Jika kurang serat, kadar kolesterol jahat bisa naik dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
5. Gangguan Kesehatan Usus
Kurangnya serat dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam usus. Akibatnya, kesehatan pencernaan terganggu dan bisa memicu peradangan.
Kesimpulan
Itulah 5 manfaat serat yang harus kita ketahui dan menjadi alasan penting mengapa kita perlu mengonsumsi makanan berserat.
Kandungan serat ini juga bisa kita dapatkan dengan mengonsumsi Nutriflakes. Sebab, salah satu bahan alami yang digunakan Nutriflakes adalah psyllium husk. Di mana psyllium husk ini merupakan serat larut yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Artinya dengan mengonsumsi Nutriflakes, kita bisa mendapatkan manfaat-manfaat yang baik dari serat ini.
Demikian pembahasan mengenai betapa pentingnya serat dan mengapa kita perlu makan makanan berserat. Semoga dapat bermafaat.
Nutriflakes, pencernaan lancar perut pun nyaman!
Last edit: 15/052024