Selain gangguan gizi akibat kekurangan protein, ternyata masih ada penyakit atau gangguan lain yang berkaitan dengan protein. Contohnya adalah protein urine positif yang harus selalu kita waspadai.
Protein memang sangat penting dalam menjalankan fungsi-fungsi tubuh. Tanpa protein, manusia tidak akan mampu menjalani akivitas sehari-hari dengan normal. Sebab, protein memiliki peran yag sangat penting dalam proses biologi di dalam tubuh.
Protein mengendalikan hampir seluruh fungsi di dalam tubuh, seperti sistem pencernaan hingga perederan darah. Oleh karena itu, memenuhi kebutuhan protein sehari-hari ini menjadi hal yang penting bagi kehidupan dan kesehatan.
Entah dengan cara mengonsumsi makanan atau minuman berprotein tinggi, atau rutin mengonsumsi suplemen protein. Hal ini adalah salah satu usaha kita agar kesehatan tetap terjaga.
Di lain pihak, kita harus memiliki sikap waspada jika terdapat protein urine di dalam tubuh kita. Protein urine ini bisa terjadi pada siapapun, termasuk anak-anak dan ibu hamil.
Protein urine adalah suatu kondisi di mana kandungan protein ada di dalam urine manusia dan melebihi nilai normal. Nilai normal protein urine ini berada di angka 150 mg/hari.
Sample urine (sumber: canva)
Ketika kadar protein dalam urine tinggi, tubuh akan memberikan beberapa sinyal, seperti munculnya pembengkakkan di beberapa tempat. Pada umumnya, pembengkakkan ini terjadi di sekitar kaki, pergelangan kaki, dan kelopak mata.
Kondisi di atas adalah yang disebut dengan protein urine positif. Terdapat 4 tingkatan dalam gangguan protein urine, antara lain:
Secara biologis, kerusakan pada epitel tubulus proksimalis merupakan penyebab utama protein urine. Hal ini akan menyebabkan kegagalan absorbsi protein, sehingga protein justru akan keluar melalui urine.
Pada umumnya, protein urine ini banyak terjadi di kelompok anak-anak dan ibu hamil.
Pada anak-anak sendiri, beberapa hal bisa menyebabkan proteinuria (kata untuk menyebut protein urine). Proteinuria pada anak-anak hanya bersifat sementara dan akan hilang ketika penyebabnya teratasi.
Demam, stres, pengaruh suhu tinggi, dan kurangnya cairan (dehidrasi) adalah hal-hal yang menyebabkan keadaan proteinuria ini. Sedangkan beberapa penyakit seperti: diabetes, penyakit ginjal, infeksi, malaria, kanker, dan lain-lain merupakan penyebab utama dari proteinuria yang bahaya.
Lalu protein urine positif pada ibu hamil biasanya disebabkan karena beberapa hal. Berikut ini adalah beberapa penyebabnya:
Preeklamsia adalah hal yang sering menyebabkan adanya protein pada urine ibu hamil. Keadaan ini harus segera ditangani karena bisa menyebabkan eklampsia yang sangat berbahaya bagi ibu dan janin.
Gejala preeklamsia ini adalah tekanan darah tinggi, tungkai kaki membengkak, sakit kepala, dan kaburnya indra penglihatan.
Pengecekkan protein urine (sumber: canva)
Berdasarkan penjelasan di atas, senyawa protein yang ada pada urine positif adalah hal yang berbahaya. Walaupun, nutrisi protein memang sangat bermanfaat pada kehidupan manusia.
Keadaan tersebut bisa menandakan bahwa terdapat gangguan kesehatan pada beberapa organ, khususnya organ ginjal. Organ yang memang memiliki tugas untuk menyaring zat-zat yang harus dibuang atau tidak.
Oleh karena itu, jika kita mengalami kencing yang berbusa atau urine yang keruh, lebih baik untuk segera konsultasi dengan dokter.
Demikian ulasan mengenai protein urine positif yang harus kita ketahui, semoga dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari.