Banyak penderita asam lambung yang was-was atau khawatir ketika bulan puasa datang. Sebab, asam lambung sendiri bisa kambuh kapan saja. Lalu bahgaimana sih ciri-ciri asam lambung naik saat puasa?
Puasa merupakan sebuah keharusan bagi orang-orang yang memeluk agama Islam karena masuk dalam rangkaian ibadah. Apalagi mayoritas masyarakat Indonesia sendiri mempunyai identitas agama Islam.
Artinya, kita harus menahan lapar berjam-jam selama kurang lebih 30 hari. Hal ini mungkin saja berisiko bagi penderita asam lambung yang memang bergantung pada pola makan.
Namun, hukum puasa bagi penderita asam lambung sendiri masih dipebolehkan. Dengan catatan bahwa keadaan tubuh memang mendukung untuk kita menjalankan puasa. Sebab, ada beberapa keadaan di mana kita diperbolehkan untuk memberhentikan puasa.
Di lain pihak, terdapat anggapan bahwa justru dengan puasa dapat menyembuhkan asam lambung. Alasannya adalah karena aktivitas puasa ini secara tidak langsung akan mengubah kebiasaan kita.
Selain itu, juga bisa mengurangi kebiasaan buruk pada hari-hari biasanya. Salah satunya adalah kegiatan merokok yang akan berkurang ketika berpuasa.
Walaupun seperti itu, asam lambung bisa kambuh ketika kita sedang menahan lapar untuk berpuasa. Lalu bagaimana sih cara kita mengetahui bahwa asam lambung sedang naik saat puasa sedang berjalan.
Ilustrasi puasa (sumber: canva)
Sebelum kita membahas ciri-ciri asam lambung naik saat puasa, lebih baik kita mengetahui gangguan asam lambung lebih lanjut.
Gangguan asam lambung naik adalah keadaan di mana cairan asam dalam lambung naik ke saluran kerongkongan. Umumnya, hal ini terjadi karena katup esofagus, otot yang membatasi lambung dengan kerongkongan, berkurang kinerjanya.
Dalam dunia medis, kondisi di atas biasa kita kenal dengan naman GERD (gastroesophageal reflux disease).
Penyebab utama dari asam lambung naik pada hari-hari biasa adalah pola makan tidak teratur, stres berlebih, mengonsumsi makanan pemicu asam lambung, dan gaya hidup tidak sehat.
Sedangkan pada saat bulan puasa, asam lambung kambuh saat puasa dapat disebabkan karena kondisi lambung yang kosong dalam waktu yang lama. Saat berpuasa, kita harus menahan lapar selama berjam-jam.
Artinya, perut akan kosong selama kurang lebih 12 sampai 13 jam setiap hari selama 30 hari. Alhasil, cairan asam dalam lambung bisa bergejolak dan mengalir ke jalur lain atau kerongkongan.
Kondisi di atas akan membuat orang yang menderitanya pasti merasa tidak nyaman dan mengganggu ibadah puasa. Sebab, bisa membuat asam lambung kambuh saat puasa.
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri ketika asam lambung naik saat puasa:
Jika penderita sudah sampai muntah, maka akan lebih baik jika aktivitas puasa ini kita hentikan. Sebab, jika kita memaksakan untuk meneruskan puasa bisa saja asam lambung akan semakin parah dan kronis.
Gambaran gejala asam lambung (sumber: canva)
Berdasarkan penjelasan di atas, ciri-ciri asam lambung naik saat puasa ini sebenarnya hampir sama dengan asam lambung pada hari biasa. Namun, pada puasa, orang yang mengalami asam lambung tidak akan merasakan rasa kenyang yang berlebih atau kembung.
Dalam mengatasi GERD (asam lambung) saat puasa ini, kita dapat mengonsumsi Nutriflakes sebelum ataupun sesudah puasa. Hal ini berguna untuk mengantisipasi gangguan asam lambung yang mungkin saja kambuh kapan saja.
Nutriflakes adalah sereal umbi garut yang memiliki efek terapi untuk mengatasi asam lambung naik dan menjaga kesehatan tubuh. Sereal sehat ini menggunakan berbagai bahan-bahan alami seperti umbi garut, psyllium husk, kelor, susu etawa, dan gula aren.
Selain mengatasi asam lambung, Nutriflakes juga dapat memenuhi kebutuhan gizi selama kita berpuasa.
Nutriflakes, asam lambung hilang puasa jadi lancar!