Nutriflakes® Official Website

+62 821-3573-2036
Apakah Maag termasuk Penyakit Keturunan?
 
Apakah Maag termasuk Penyakit Keturunan?

Apakah Maag termasuk Penyakit Keturunan?

Maag merupakan masalah pencernaan, dapat berupa perut kembung, nyeri ulu hati, perut tidak nyaman setelah makan, hingga sering sendawa. Tapi tidak sedikit pula yang bertanya, apakah maag termasuk penyakit keturunan?

Sebelum menjawab apakah maag termasuk penyakit keturunan atau tidak, mari kita kenali apa itu penyakit maag.

Kondisi Maag

Maag merupakan istilah dan kondisi untuk menggambarkan berbagai kondisi masalah lambung, seperti:

  • Gastritis, merupakan peradangan pada lapisan lambung yang disebabkan oleh infeksi bakteri, konsumsi obat-obatan tertentu, atau kondisi stres.
  • Ulkus Peptikum, merupakan luka pada lapisan lambung yang disebabkan oleh bakteri H. Pylori atau konsumsi obat-obatan antiinflamasi secara terus menerus.
  • Dispepsia, gangguan pencernaan secara umum yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut bagian atas, seperti kembung, perut penuh, dan mual.

Faktor yang Mempengaruhi Maag

Terdapat beberapa faktor yang mengakibatkan munculnya gejala maag seperti:

1. Pola Makan

Pola makan, seperti konsumsi makanan pedas, asam, berlemak, dan mengandung kafein dapat memicu timbulnya gejala maag. 

2. Obat-obatan

Selain pola makan, obat-obatan juga dapat membuat lambung menjadi iritasi.

3. Gaya Hidup

Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan stres dapat menyebabkan masalah lambung menjadi lebih buruk.

4. Infeksi Bakteri

Selain ketiga faktor tersebut di atas, bakteri H. Pylori dapat menyebabkan ulkus peptikum.

Apakah Maag termasuk Penyakit Keturunan?

Pada dasarnya, maag bukanlah penyakit keturunan, terutama yang diturunkan dari orang tua ke anak melalui gen. Hanya saja, terdapat beberapa faktor genetik dan lingkungan yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami sakit maag, sebagai berikut:

1. Pola Makan dan Gaya Hidup dalam Keluarga

Kebiasaan makan dan gaya hidup sering kali diturunkan oleh keluarga. Sebagai contoh, orang tua yang menyukai pedas, asam, merokok, dan konsumsi alkohol, dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah maag pada anggota keluarga.

2. Infeksi Bakteri H. Pylori dalam Keluarga

Bakteri ini dapat menular dari anggota keluarga satu ke anggota keluarga lainnya apabila memiliki kontak cukup dekat satu sama lain. Infeksi bakteri ini dapat menyebabkan gastritis atau tukak lambung, sehingga akan tampak seperti penyakit keturunan.

3. Kondisi Tubuh

Beberapa orang bisa saja memiliki kecenderungan genetik untuk memproduksi asam lambung secara berlebihan atau memiliki lapisan lambung yang lebih mudah terkena infeksi.

4. Gangguan Autoimun

Gangguan autoimun yang memiliki komponen genetik dapat memengaruhi lambung. Itulah jawaban dari pertanyaan terkait apakah maag termasuk penyakit keturunan atau tidak. 

Cara Meredakan Penyakit Maag

Selain itu, terdapat banyak cara untuk mengatasi dan mencegah maag, sebagai berikut:

  • Memperbaiki pola makan: menghindari makanan yang memicu masalah maag, seperti makanan pedas, asam, berlemak, bersoda, dan berkafein. Kamu juga dapat makan dalam porsi lebih kecil dengan intensitas sering.
  • Hindari rokok dan alkohol: Kebisaan merokok ataupun konsumsi alkohol dapat memperburuk masalah maag dan meningkatkan risiko terjadinya tukak lambung.
  • Kelola stres: Meskipun terkesan sepele, mengelola stres merupakan bagian penting untuk membantu mengatasi dan mencegah masalah maag. Kamu dapat rileksasi atau melakukan berbagai aktivitas menyenangkan.
  • Konsultasi ke Dokter: Apabila gejala maag tidak kunjung reda setelah melakukan berbagai cara tersebut, kamu dapat langsung konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.

---

Maag bukanlah penyakit keturunan. Gaya hidup yang buruk dapat memicu timbulnya penyakit maag kepada siapapun. Untuk itu penting untuk menjaga pola hidup sehat secara holistik. 

Nutriflakes sereal siap menemani Sahabat Nutri menjalani pola hidup sehat. Sereal umbi garut Nutriflakes merupakan terobosan dalam kesehatan pencernaan yang praktis bisa dinikmati ditengah kesibukan. 

Simak video penjelasan selengkapnya oleh dr. Medicia Yurista Sp.PD berikut ini: