Waspada! Inilah Ciri Ciri Angin Duduk Pada Wanita dan Cara Mencegahnya

Waspada! Inilah Ciri Ciri Angin Duduk Pada Wanita dan Cara Mencegahnya

Angin duduk, dikenal secara medis sebagai angina pektoris, adalah kondisi yang terjadi akibat kurangnya aliran darah ke jantung. Ini menyebabkan nyeri dada yang tidak nyaman dan bisa menjadi tanda peringatan potensi masalah jantung yang lebih serius.

Meskipun sering dikaitkan dengan pria, wanita juga rentan mengalami angin duduk. Faktanya, gejalanya pada wanita terkadang berbeda dari pria, sehingga sering terabaikan atau didiagnosis keliru.

Artikel ini membahas ciri-ciri angin duduk pada wanita secara rinci, beserta faktor risiko dan cara penanganannya.

Ciri Khas Angin Duduk Pada Wanita:

Angin duduk pada wanita umumnya ditandai dengan nyeri dada. Namun, sensasinya bisa berbeda dari gambaran klasik yang sering dijumpai pada pria, yaitu seperti tertimpa benda berat. Berikut ciri khas angin duduk yang perlu diwaspadai wanita:

  • Nyeri dada tidak nyaman: Nyeri dada ini bisa terasa seperti tertekan, berat, sesak, atau seperti diremas. Nyeri ini biasanya muncul di dada bagian tengah, namun bisa menjalar ke lengan kiri, punggung, leher, rahang, atau bahu.
  • Sesak napas: Sesak napas ini sering menyertai nyeri dada dan bisa membuat penderitanya merasa tercekik atau kesulitan bernapas.
  • Mual dan muntah: Gejala ini lebih sering dialami wanita dibandingkan pria saat terkena angin duduk. Mual dan muntah bisa terjadi bersamaan dengan nyeri dada atau terpisah.
  • Kelelahan luar biasa: Rasa lelah yang tidak kunjung hilang, bahkan setelah beristirahat, bisa menjadi indikasi angin duduk pada wanita.
  • Nyeri pada ulu hati: Nyeri ulu hati terkadang bisa disalahartikan sebagai masalah pencernaan. Namun, pada wanita, nyeri ulu hati ini bisa jadi sinyal angina pektoris.
  • Pusing dan berkeringat dingin: Gejala ini bisa menyertai nyeri dada dan membuat penderita merasa cemas atau gelisah.

Baca:

Apakah Masuk Angin dapat Mengakibatkan Asam Lambung

Faktor Risiko Utama:

  • Usia: Seiring bertambahnya usia, risiko terkena penyakit jantung, termasuk angina pektoris, meningkat pada wanita.
  • Riwayat keluarga: Memiliki keluarga dekat yang pernah mengalami penyakit jantung, seperti ayah, ibu, saudara kandung, atau anak, dapat meningkatkan risiko Anda.
  • Merokok: Merokok adalah salah satu faktor risiko utama penyakit jantung, termasuk angina pektoris. Nikotin dalam rokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.
  • Hipertensi: Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan beban kerja jantung dan memicu angina.
  • Kolesterol tinggi: Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, sehingga mempersempit aliran darah ke jantung.
  • Obesitas: Berat badan berlebih atau obesitas dapat meningkatkan tekanan darah, kolesterol, dan risiko penyakit jantung.

Faktor Risiko Lainnya:

  • Stres berat: Stres yang kronis dapat memicu lonjakan tekanan darah dan meningkatkan risiko terjadinya angina.
  • Depresi: Depresi dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, termasuk angina pektoris.
  • Riwayat preeklamsia: Kondisi tekanan darah tinggi selama kehamilan (preeklamsia) bisa menjadi faktor risiko jangka panjang untuk penyakit jantung, termasuk angina pektoris.
  • Menopause: Menopause merupakan fase alami dalam kehidupan wanita yang ditandai dengan berhentinya menstruasi dan periode kesuburan. Fase ini umumnya terjadi di usia 45 hingga 55 tahun. Setelah menopause, kadar estrogen dalam tubuh wanita menurun. Estrogen memiliki efek protektif terhadap jantung, sehingga penurunan kadarnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS): PCOS adalah kondisi hormonal yang dapat meningkatkan risiko diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko untuk angina.
  • Lupus: Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk angina.

Penting untuk mengetahui faktor risiko angin duduk agar Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risikonya.

Tips Mencegah dan Mengatasi Angin Duduk pada Wanita:

1. Menjaga Gaya Hidup Sehat:

  • Berolahraga secara teratur: Orang dewasa disarankan untuk berolahraga setidaknya 150 menit per minggu.
  • Menjaga berat badan ideal: Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Kelola stres: Stres dapat memperburuk gejala angin duduk.

2. Mengontrol Kondisi Medis:

  • Tekanan darah tinggi: Wanita dengan tekanan darah tinggi harus memeriksakan diri secara teratur dan minum obat sesuai resep dokter.
  • Kolesterol tinggi: Wanita dengan kolesterol tinggi harus memeriksakan diri secara teratur dan minum obat sesuai resep dokter.
  • Diabetes: Wanita dengan diabetes harus mengontrol kadar gula darah mereka dengan cermat.

3. Mengenali Gejala Angin Duduk:

Wanita mungkin mengalami gejala angin duduk yang berbeda dari pria. Gejala angin duduk pada wanita dapat meliputi:

  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Mual
  • Pusing
  • Kelelahan
  • Nyeri di rahang, leher, punggung, atau lengan

Jika Anda mengalami salah satu gejala ini, penting untuk segera mencari pertolongan medis.

Baca:

Mudah dan Praktis! Beginilah Cara Mengatasi Masuk Angin Perut Kembung di Rumah

4. Pemeriksaan Rutin:

Wanita harus memeriksakan diri ke dokter secara teratur untuk skrining penyakit jantung. Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi penyakit jantung sejak dini dan mencegah komplikasi serius, seperti angin duduk.

Gejala angin duduk pada wanita bisa sangat bervariasi dan tidak selalu mengikuti pola yang disebutkan di atas. Beberapa wanita mungkin hanya mengalami satu atau dua gejala, sementara yang lainnya mengalami kombinasi dari beberapa gejala tersebut. 

Penting untuksegera mencari pertolongan medisjika Anda mengalami nyeri dada yang tidak kunjung hilang, terutama jika disertai dengan sesak napas, mual, atau pusing.

Bagikan Artikel:

Tags: