Sistem pencernaan dalam tubuh manusia tergolong sebagai rangkaian yang kompleks, sehingga beragam gangguan pencernaan dapat muncul dari lebih dari satu organ.
Misalnya, organ usus terdiri dari tiga bagian utama, yaitu usus besar, usus halus, dan usus dua belas jari. Kesehatan serta keadaan yang terjaga pada organ-organ ini memiliki dampak signifikan pada kelancaran proses pencernaan dalam tubuh manusia.
Pertanyaannya, bagaimanakah gejala yang menandakan usus yang kotor? Dan bagaimana langkah untuk menjaga kebersihannya? Simak penjelasannya berikut ini.
Keadaan usus yang sehat dan terjaga akan mendukung kelancaran fungsi sistem pencernaan. Sebaliknya, usus yang mengalami penumpukan kotoran dapat memiliki efek negatif terhadap kesehatan.
Kotoran dalam usus bisa terbentuk akibat sisa-sisa makanan yang tertinggal dalam saluran pencernaan. Tetapi, tidak perlu cemas, karena terdapat metode alami yang mudah untuk membersihkan usus dari kotoran tersebut.
Sebelum kami membahas rincian tentang cara alami membersihkan usus, ada baiknya Anda membaca artikel ini lebih lanjut agar bisa mengenali tanda-tanda kotoran dalam usus.
Usus memegang peran penting dalam proses pencernaan dan penyerapan nutrisi dari makanan. Jika fungsi normal usus terganggu, ada potensi bahwa racun dalam tubuh tidak akan dikeluarkan dengan benar melalui mekanisme yang tepat.
Sebaliknya, racun-racun tersebut mungkin akan diserap dan menyebar melalui sirkulasi darah. Oleh karena itu, menjaga kesehatan serta kebersihan usus merupakan faktor yang sangat krusial dan tak boleh diabaikan. Berikut beberapa tanda usus yang tidak dalam kondisi optimal:
· Mengalami masalah sembelit atau sulit buang air besar
Salah satu tanda yang dapat mengindikasikan keadaan usus yang tidak bersih adalah mengalami sembelit atau kesulitan dalam buang air besar.
Sembelit ini mungkin muncul karena usus kurang memproduksi lendir yang berperan dalam melancarkan pergerakan usus, yang bertujuan untuk mempermudah pengeluaran sisa makanan dari perut.
Kendala dalam produksi lendir usus dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti stres, asupan makanan yang tidak seimbang, atau penggunaan obat-obatan tertentu.
· Rasa lelah yang cepat
Indikasi lain usus yang tidak bersih adalah merasa lelah dengan cepat. Ini mungkin disebabkan oleh toksin yang berasal dari sisa makanan yang mengotori usus masuk ke aliran darah melalui saluran limfatik.
Hal ini dapat mengakibatkan kelelahan, penurunan sistem kekebalan tubuh, serta meningkatkan risiko terhadap infeksi.
· Sensasi nyeri di berbagai bagian tubuh
Tidak hanya sembelit, tetapi juga mungkin Anda akan merasakan nyeri di berbagai bagian tubuh sebagai hasil dari kondisi usus yang tidak optimal.
Nyeri ini bisa berupa sakit kepala, ketidaknyamanan di daerah punggung, serta rasa nyeri yang menyebar dari punggung ke bagian bawah tubuh.
· Masalah bau napas
Tidak dapat disangka, tanda-tanda usus yang tidak bersih dapat tercermin dalam bau napas yang tidak sedap.
Kumpulan sisa makanan di dalam usus dapat menghasilkan gas yang berbau tidak enak. Gas ini dapat berdampak pada kualitas pernapasan dan menyebabkan nafas terasa tidak segar.
· Gangguan tidur
Keadaan usus yang tidak bersih juga dapat berdampak pada gangguan tidur, seperti insomnia. Ini disebabkan oleh gangguan produksi serotonin tubuh, hormon yang berperan dalam regulasi suasana hati dan tidur, yang biasanya dihasilkan oleh usus. Gangguan ini bisa menyebabkan Anda merasa tidak nyaman sepanjang hari karena masalah tidur.
Apabila Anda mengalami indikasi-indikasi di atas, mungkin usus Anda memerlukan pembersihan. Di bawah ini dijelaskan beberapa cara membersihkan usus kotor baik secara alami maupun dengan dukungan medis yang dapat dicoba:
· Patuhi Pola Makan Sehat
Menangani usus kotor tak melulu mengandalkan prosedur pencucian usus, tetapi juga melalui pola makan yang sehat. Salah satunya adalah dengan meningkatkan konsumsi makanan kaya serat yang mendukung pencernaan, termasuk sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Serat membantu mencegah sembelit dengan meningkatkan volume tinja dan menyerap air, sehingga kotoran lebih mudah dikeluarkan dari tubuh. Selain itu, sebaiknya kurangi makanan berlemak, daging merah, serta makanan olahan.
· Tingkatkan Konsumsi Air Putih
Selain menjaga hidrasi tubuh, minum air putih juga mendukung kesehatan pencernaan. Anda disarankan untuk minum setidaknya 8 gelas air per hari atau setara dengan 2 liter.
Selain air putih, makanan dengan kandungan air tinggi seperti semangka, tomat, selada, dan seledri juga dapat membantu.
· Rutin Berolahraga
Kelebihan lemak tubuh dapat meningkatkan risiko masalah usus, termasuk kanker usus. Oleh karena itu, menjaga berat badan ideal melalui olahraga teratur sangat penting.
Olahraga membantu meningkatkan aliran darah ke otot-otot sistem pencernaan, mempercepat gerakan makanan di saluran pencernaan.
· Konsumsi Probiotik
Menambahkan makanan mengandung probiotik juga efektif untuk membersihkan usus. Selain itu, ini juga meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Sumber probiotik seperti yogurt, kimchi, acar, dan makanan fermentasi lainnya dapat membantu menjaga keseimbangan mikroflora usus.
· Gunakan Obat Pencahar Secara Bijak
Selain perubahan gaya hidup, Anda dapat mempertimbangkan obat pencahar untuk membersihkan usus. Jika mengalami sembelit yang mengganggu, konsumsi obat pencahar dapat membantu mengeluarkan kotoran yang terakumulasi. Namun, penggunaan obat pencahar perlu dilakukan dengan hati-hati, karena dapat menyebabkan dehidrasi.
· Pertimbangkan Hidroterapi
Hidroterapi adalah metode yang direkomendasikan untuk kasus sembelit berat yang tidak merespons perawatan konvensional. Dalam prosedur ini, cairan dimasukkan ke usus besar untuk membantu mengeluarkan kotoran yang tertimbun.
Namun, seperti prosedur medis lainnya, hidroterapi memiliki risiko efek samping, seperti mual, dehidrasi, serta dampak negatif terhadap bakteri baik dalam usus.
Baca: Cara Menjaga Kesehatan Usus Agar Tidak Kotor
Penting untuk mengingat bahwa pembersihan usus medis harus dilakukan dengan bijaksana. Misalnya, penggunaan berlebihan obat pencahar dapat menghambat kemampuan alami tubuh dalam mengeluarkan kotoran dan berisiko menyebabkan sembelit kronis.
Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan menggunakan obat pencahar. Jika gejala-gejala yang disebutkan di atas mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.