Darah tinggi atau dikenal dengan istilah hipertensi merupakan kondisi di mana tekanan darah di atas normal atau tekanan darah pada dinding arteri terlalu tinggi. Apabila tidak ditangani dengan tepat, darah tinggi dapat meningkatkan risiko timbulnya berbagai macam penyakit serius.
Tapi sebenarnya, apa pemicu darah tinggi?
Pada umumnya, darah tinggi terbagi menjadi 2 tipe, yaitu tekanan darah tinggi primer yang paling banyak terjadi. Darah tinggi primer ini akan timbul gejala setelah bertahun-tahun lamanya.
Kedua, terdapat pula tekanan darah tinggi sekunder. Penyebab darah tinggi jenis ini biasanya berkaitan dengan adanya penyakit lain, seperti:
Selain berkaitan dengan penyakit lain, konsumsi obat-obatan tertentu juga dapat menjadi penyebab darah tinggi sekunder.
Gejala darah tinggi dapat berupa:
Baca: Ciri-ciri Darah Rendah (Hipotensi) dan Asam Lambung
Pada dasarnya, pemicu dari darah tinggi belum diketahui secara pasti. Hanya saja, para ahli berpendapat bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita darah tinggi, seperti:
Keturunan dapat menjadi pemicu darah tinggi. Bagi seseorang yang memiliki orang tua ataupun keluarga beriwayat darah tinggi, seseorang tersebut akan menjadi lebih rentan terkena masalah darah tinggi karena berkaitan dengan genetik atau keturunan.
Organ ginjal dan pembuluh darah akan mengalami perubahan seiring bertambahnya usia. Sehingga, fungsi organ akan otomatis menurun.
Perubahan pada pembuluh darah karena penuaan juga dapat menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi kaku, sehingga tekanan darah di dalam tubuh meningkat.
Pemicu darah tinggi, salah satunya karena pola makan tidak sehat, seperti konsumsi makanan berlemak dan makanan asin. Kekurangan kalium juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena darah tinggi. Baca: Mempelajari Makanan Untuk Darah Tinggi dan Asam Lambung
Pemicu darah tinggi berikutnya, yaitu karena kebiasaan jarang olahraga. Seseorang yang jarang berolahraga cenderung memiliki detak jantung lebih tinggi dan mudah terkena obesitas. Sehingga, jantung harus bekerja lebih keras dan meningkatkan risiko terjadinya darah tinggi.
Zat kimia yang terdapat pada tembakau dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit, sehingga tekanan pada pembuluh darah dan jantung makin meningkat.
Alkohol juga dapat menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi lebih keras dan kaku, sehingga jantung akan memompa darah lebih kuat.
Stres sering kali dialami oleh kebanyakan orang. Selain stres, kecemasan dan kurang tidur juga menjadi pemicu darah tinggi.
Beberapa jenis obat-obatan untuk membantu mengatasi kondisi medis lain dapat menjadi pemicu darah tinggi.
Itulah beberapa faktor pemicu darah tinggi yang dapat menyebabkan seseorang mengalami darah tinggi (hipertensi). Pentingnya mencegah dan mengatasi darah tinggi berkaitan dengan faktor risiko dari penyakit darah tinggi itu sendiri yang dapat menyebabkan penyakit jantung, gangguan ginjal, stroke, dan masalah kebutaan.
Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara mengontrol agar tekanan darah tetap normal, yaitu dengan melakukan beberapa hal berikut ini:
Itulah tips yang dapat Anda lakukan untuk mengontrol agar tekanan darah tetap normal. Jangan sepelekan masalah darah tinggi dan perhatikan pula pemicu darah tinggi karena darah tinggi dapat menjadi faktor timbulnya berbagai macam penyakit serius lainnya.
Apabila Anda mengalami gejala dari darah tinggi, segera periksakan ke dokter agar mendapatkan penanganan yang lebih terarah dan tepat.