Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan ciri-ciri darah rendah (hipotensi) dan asam lambung (refluks asam lambung), serta mencari tahu apakah ada gejala bersama yang mungkin membingungkan.

Kedua kondisi ini memiliki karakteristik dan gejala yang berbeda, tetapi kadang-kadang mereka dapat muncul bersamaan, yang membuat diagnosis lebih menantang. Mari kita lihat ciri-ciri utama dari masing-masing kondisi.

Ciri-ciri Darah Rendah (Hipotensi):

Darah rendah, atau hipotensi, adalah kondisi di mana tekanan darah seseorang berada di bawah batas normal. Berikut adalah ciri-ciri utama dari hipotensi:

·         Tekanan Darah Rendah: Hipotensi adalah kondisi di mana tekanan darah seseorang berada di bawah 90/60 mmHg. Batas normal tekanan darah biasanya sekitar 120/80 mmHg. Tekanan darah yang rendah dapat menyebabkan berbagai gejala.

·         Pusing dan Kelelahan: Penderita darah rendah sering mengalami pusing, rasa lemah, dan kelelahan. Gejala ini terjadi karena otak mungkin tidak mendapatkan cukup aliran darah yang diperlukan.

·         Nadi Cepat: Ketika seseorang memiliki tekanan darah rendah, jantung cenderung berdetak lebih cepat untuk mencoba mengkompensasi tekanan darah yang rendah.

·         Kulit Pucat: Orang dengan hipotensi mungkin memiliki kulit yang pucat karena sirkulasi darah yang kurang baik.

·         Pingsan: Hipotensi dapat menyebabkan seseorang pingsan, terutama jika tekanan darah sangat rendah. Pingsan adalah respon tubuh untuk memastikan aliran darah ke otak pulih.

Ciri-ciri Asam Lambung (Refluks Asam Lambung)

Refluks asam lambung, atau heartburn, adalah kondisi di mana asam lambung naik dari lambung ke kerongkongan. Ciri-ciri asam lambung meliputi:

·         Sensasi Terbakar di Dada: Sensasi terbakar di dada, yang sering disebut sebagai heartburn, adalah gejala utama asam lambung. Ini terasa seperti sensasi panas atau terbakar di dada bagian atas.

·         Regurgitasi Asam: Asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat menyebabkan regurgitasi, yaitu perasaan asam atau makanan yang naik ke tenggorokan atau mulut.

·         Sakit Tenggorokan: Refluks asam lambung dapat menyebabkan sakit tenggorokan, terutama saat menelan makanan atau minuman.

·         Batuk Kering: Beberapa penderita asam lambung mengalami batuk kering yang sulit diatasi.

·         Sulit Menelan (Disfagia): Pada kasus yang lebih serius, asam lambung yang merusak kerongkongan dapat menyebabkan sulit menelan atau disfagia.

Gejala Bersama atau Gabungan

Meskipun darah rendah dan asam lambung adalah dua kondisi yang berbeda, mereka kadang-kadang dapat muncul bersamaan, terutama jika seseorang mengalami gangguan pencernaan atau makanan berat yang memengaruhi tekanan darah.

Sebagai contoh, beberapa gejala bersama yang mungkin terjadi termasuk:

·         Pusing dan Kelelahan: Baik darah rendah maupun asam lambung dapat menyebabkan pusing dan rasa lemah.

·         Nausea: Seseorang dengan asam lambung yang parah dapat merasa mual, yang juga dapat terjadi pada darah rendah.

·         Sulit Menelan: Jika asam lambung merusak kerongkongan, seseorang mungkin mengalami sulit menelan, yang bisa memperburuk gejala darah rendah.

·         Tekanan Darah Fluktuatif: Tekanan darah seseorang bisa naik dan turun dengan perubahan makanan dan minuman, yang bisa memengaruhi asam lambung dan tekanan darah.

Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau merasa bahwa Anda mungkin memiliki kedua kondisi ini, sangat penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.

Mereka dapat melakukan evaluasi menyeluruh dan memberikan diagnosis yang tepat, serta menyarankan perawatan yang sesuai.

Kesehatan Anda adalah prioritas, jadi jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda memiliki kekhawatiran.

Baca juga: Tips Ampuh Cara Menjaga Kesehatan Lambung

About the Author

Rizkiawan Candra

Highly interested in content writing and passionate in digital contents. Currently learning about Search Engine Optimization.

View All Articles