Setelah kita membahas beberapa jenis vitamin, antara vitamin A dan vitamin B, kini kita akan mempelajari lebih lanjut mengenai vitamin C. Jenis dari vitamin ini ternyata mempunyai banyak nama lain vitamin C.
Vitamin merupakan nutrisi yang masuk dalam jenis nutrisi mikro karena kebutuhan tubuh akan gizi ini sangat lah kecil. Kendati demikian, jika tubuh sampai kekurangan vitamin, maka banyak konsekuensi yang tidak baik untuk kesehatan.
Vitamin memiliki banyak sekali jenis, salah satunya adalah vitamin C. Hampir mirip dengan sifat vitamin B, vitamin C adalah kristal putih yang juga mudah larut di dalam air.
Jenis vitamin C ini akan mudah rusak ketika bersentuhan dengan udara, apalagi jika tersentuh panas. Namun, dengan kondisi yang kering, vitamin C sangat stabil.
Dalam buku Prinsip Dasar Ilmu Gizi, vitamin C tidak akan stabil saat berada di dalam larutan alkali, tetapi akan stabil ketika berada di dalam larutan asam. Sama seperti jenis vitamin lainnya, vitamin C juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.
Namun, vitamin C ini ternyata mempunyai cita rasa yang khas, yaitu asam. Walaupun nikmat untuk kita kosnsumsi setiap hari, mungkin penderita asam lambung harus berhati-hati karena rasa asamnya ini.
Vitamin C (sumber: canva)
Tidak sama seperti vitamin B yang memiliki banyak sekali jenis-jenis di dalamnya. Mulai dari vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin), vitamin B5 (asam pentatonat), vitamin B6, vitamin B7 (biotin), vitamin B9 (folat), dan vitamin B12.
Vitamin C tidak mempunyai jenis yang bermacam-macam. Di lain pihak, vitamin C memiliki berbagai nama lain yang berbeda-beda.
Berikut ini adalah beberapa nama lain untuk vitamin C:
Nama-nama tersebut dilansir melalui Departemen Kesehatan RI (Depkes) pada Farmakope Indonesia Edisi ke-4.
Vitamin C juga terbentuk dari berbagai jenis spesies tumbuhan dan hewan lewat prekusor karbohidrat. Sehingga, manusia tidak dapat membuat atau menyintesis vitamin C di dalam tubuhnya.
Sebab, manusia sendiri tidak mempunyai enzim L-gulonoklaton oksidase. Artinya, dalam memenuhi kebutuhan vitamin C ini, manusua harus mengonsumsi makanan, minuman, atau suplemen di luaran sana.
Jika vitamin C ini teroksidasi (terkena udara luar), maka akan berubah menjadi dehidro yang pada hakikatnya dapat ditemukan di dalam tubuh. Namun, ketika vitamin C terkena paparan sinar matahari, maka vitamin ini akan berubah menjadi L-dehidroaskorbat.
Dewasa ini, banyak sekali produk kecantikan atau skincare yang menggunakan vitamin C sebagai salah satu komposisinya. Hal ini sangat mudah kita kenali karena pada kemasan skincare pasti menyebutkan vitamin C dengan huruf yang besar.
Vitamin C dalam skincare (sumber: canva)
Atau dapat juga kita temukan dalam daftar komposisi dari produk itu sendiri. Biasanya jika terdapat bahan L-Ascorbic Acid, maka terdapat vitamin C di dalamnya.
Terdapat nama lainnya juga, yaitu ascorbyl glucoside, magnesium ascorbyl phosphate, ascorbyl tetraisopalmitate, dan turunan vitamin C lainnya. Turunan-turunan bahan dari vitamin C ini berguna untuk menstabilkan skincare dan agar mudah untuk diserap kulit.
Baca juga:
Apakah Vitamin C Aman Untuk Penderita Asam Lambung Konsumsi?
Berdasarkan pennjelasan di atas, vitamin C ternyata mempunyai banyak sekali sebutan yang masih asing di telinga kita. Mulai dari asam arkobat, antiskorbut vitamin, acidium ascorbinicum, dan lain sebagainya.
Selain dapat ditemukan dalam skincare, vitamin C juga dapat kita temukan pada sereal umbi garut Nutriflakes. Sereal sehat yang cocok untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian kita, salah satunya vitamin C.
Sebab, Nutriflakes menggunakan bubuk daun kelor yang ternyata mengandung vitamin C lebih banyak daripada buah jeruk. Di mana buah tersebut merupakan buah yang terkenal akan vitamin C-nya.
Demikian ulasan mengenai apa itu vitamin C beserta nama lain dari vitamin C itu sendiri, semoga dapat bermanfaat.
Nutriflakes, nutrisi terpenuhi kesehatan terjamin!