Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dan masalah jantung adalah dua kondisi medis yang seringkali dapat membingungkan karena gejalanya yang serupa, terutama ketika berkaitan dengan rasa nyeri di dada.
Namun, keduanya memiliki penyebab yang berbeda dan memerlukan penanganan yang sesuai. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan perbedaan antara GERD dan masalah jantung, termasuk gejala, penyebab, faktor risiko, diagnosis, dan pengobatan yang tepat.
a. Gejala GERD:
Nyeri atau sensasi terbakar di dada (heartburn), terutama setelah makan atau saat berbaring.
Regurgitasi, atau sensasi makanan yang kembali naik dari lambung ke kerongkongan.
Kesulitan menelan (disfagia) atau rasa tertahan di tenggorokan.
Batuk kronis atau sering batuk, terutama di malam hari.
Peningkatan produksi air liur.
Kehilangan berat badan yang tidak diinginkan.
b. Penyebab GERD:
GERD disebabkan oleh refluks asam lambung yang naik ke kerongkongan karena disfungsi sfingter esofagus bawah (LES), yaitu otot yang mengendalikan aliran makanan dari kerongkongan ke lambung.
Penyebabnya dapat meliputi pola makan yang buruk, kelebihan berat badan, merokok, konsumsi alkohol, serta kondisi medis seperti hernia hiatus.
Baca:
Penyebab Asam Lambung (GERD) dengan pertolongannya yang Tepat
a. Gejala Masalah Jantung:
Nyeri dada yang terasa seperti tekanan, penuh, atau sesak.
Nyeri yang menyebar ke lengan, leher, punggung, atau rahang.
Sesak napas atau perasaan tercekik.
Berkeringat dingin atau mual.
Detak jantung yang tidak teratur atau berdebar.
b. Penyebab Masalah Jantung:
Masalah jantung, seperti serangan jantung atau angina, terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat atau berhenti sepenuhnya. Ini dapat disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis), pembekuan darah, atau spasme pembuluh darah koroner.
Faktor risiko meliputi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, diabetes, serta riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
a. Lokasi Nyeri:
GERD: Nyeri biasanya terlokasi di dada atas atau tengah.
Masalah Jantung: Nyeri biasanya terlokasi di tengah dada atau menjalar ke lengan, leher, punggung, atau rahang.
b. Pola Nyeri:
GERD: Nyeri biasanya terjadi setelah makan atau saat berbaring.
Masalah Jantung: Nyeri biasanya terjadi saat beraktivitas fisik atau stres.
c. Faktor Pendukung:
GERD: Biasanya disertai dengan gejala pencernaan seperti regurgitasi atau kesulitan menelan.
Masalah Jantung: Biasanya disertai dengan gejala lain seperti sesak napas atau berkeringat dingin.
d. Waktu Munculnya Gejala:
Gejala GERD seringkali terjadi setelah makan atau saat berbaring, sementara nyeri dada yang disebabkan oleh masalah jantung dapat terjadi saat istirahat atau saat aktivitas fisik.
e. Sensasi Nyeri:
Sensasi nyeri pada GERD adalah sensasi terbakar di dada, sementara nyeri dada yang disebabkan oleh masalah jantung seringkali digambarkan sebagai tekanan, nyeri, atau ketidaknyamanan yang tajam.
f. Faktor Pemicu:
Pemicu gejala GERD biasanya terkait dengan makanan atau minuman tertentu, posisi tidur, atau aktivitas fisik, sementara pemicu nyeri dada yang disebabkan oleh masalah jantung seringkali terkait dengan aktivitas fisik atau stres emosional.
a. GERD:
Diagnosis GERD biasanya dilakukan berdasarkan gejala dan riwayat medis pasien. Dokter juga dapat melakukan tes tambahan, seperti endoskopi, manometri esofagus, atau pH metri esofagus, untuk memastikan diagnosis.
b. Masalah Jantung:
Mendiagnosis masalah jantung melibatkan pemeriksaan fisik, riwayat medis pasien, dan tes tambahan seperti elektrokardiogram (EKG), tes stres jantung, pencitraan jantung, atau tes darah untuk mengukur kadar enzim jantung.
c. Diagnosis GERD:
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengumpulkan riwayat medis Anda.
Tes yang mungkin dilakukan termasuk endoskopi, pH metri esofagus, atau tes pencitraan seperti endoskopi dan manometri esofagus.
d. Penanganan GERD:
Perubahan gaya hidup seperti menghindari makanan pemicu, menurunkan berat badan, dan menghentikan kebiasaan merokok.
Penggunaan obat-obatan seperti antasida, penghambat pompa proton (PPI), atau obat anti-refluks.
e. Diagnosis Masalah Jantung:
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, elektrokardiogram (EKG), tes darah, dan tes pencitraan seperti angiografi koroner.
Kadang-kadang diperlukan tes lanjutan seperti tes stres atau echocardiogram.
f. Penanganan Masalah Jantung:
Pengobatan tergantung pada jenis dan tingkat keparahan masalah jantung, namun bisa mencakup obat-obatan, prosedur medis seperti angioplasti, atau operasi bypass jantung.
GERD dan masalah jantung adalah dua kondisi medis yang seringkali membingungkan karena gejalanya yang serupa, terutama berkaitan dengan nyeri di dada.
Namun, perbedaan mendasar antara keduanya adalah lokasi dan pola nyeri, serta faktor pendukung seperti gejala pencernaan atau gejala tambahan seperti sesak napas.Ā
Penting untuk memahami perbedaan ini dan berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Dengan melakukan hal ini, Anda dapat mengelola kondisi medis Anda dengan lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup Anda secara keseluruhan.