Tidak sedikit orang salah memaknai arti diet sesungguhnya. Padahal, diet adalah pola makan, bukan mengurangi makan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga pola makan, salah satunya adalah intermittent fasting yang dinilai efektif dan mudah untuk menurunkan berat badan.
Pada umumnya, diet berfokus pada "apa" yang dimakan. Tapi pada jenis diet intermittent fasting ini, berfokus pada "kapan" waktu makan. Bisa diartikan kalau intermittent fasting adalah mengatur pola makan dengan cara berpuasa. Dengan intermittent fasting, seseorang hanya diperbolehkan makan pada waktu tertentu.
Intermittent fasting adalah metode mudah untuk menurunkan berat badan karena tidak perlu menyiapkan makanan khusus dengan harga yang mahal. Melalui diet jenis ini, kamu bisa konsumsi berbagai jenis makanan dengan mengurangi gluten dan karbohidrat hingga 65 persen.
Sebelum mengetahui cara melakukan intermittent fasting, yuk kenali lebih dalam manfaat dari intermittent fasting!
Dikutip dari Johns Hopkins Medicine, intermittent fasting tidak hanya membakar lemak. Sementara itu The New England Journal of Medicine mengungkapkan bahwa intermittent fasting bermanfaat untuk kesehatan, seperti peningkatan umur lebih panjang, mencegah berbagai macam penyakit, termasuk kanker dan obesitas.
Intermittent fasting memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh, terutama dalam penurunan berat badan. Untuk mendapatkan manfaat intermittent fasting secara lebih lanjut, kamu bisa mencoba beberapa cara melakukan diet intermittent fasting.
Baca juga: Mengenal Emotional Eating: Dampak dan Penanganannya
Intermittent fasting adalah pengaturan pola makan dengan cara berpuasa atau menggunakan jeda waktu untuk bisa konsumsi makanan. Umumnya, intermittent fasting dilakukan dalam waktu 16 jam berpuasa, dan 8 jam untuk mengonsumsi makanan.
1. 16/8
Intermittent fasting jenis ini sangat populer dan sering diterapkan, yaitu dilakukan dengan 16 jam berpuasa dan 8 jam makan. Sebagai contoh, kamu berhenti makan tepat di jam 8 malam, kemudian tidak makan lagi hingga jam 12 siang. Dari jam 12 siang hingga jam 8 malam, kamu diperbolehkan makan.
Selama menjalankan intermittent fasting jenis ini, pria cenderung berpuasa selama kurang lebih 16 jam sementara wanita berpuasa selama 14 jam. Saat berada di jeda waktu puasa, kamu diperbolehkan minum air putih, teh, atau kopi tanpa gula agar tidak mengalami dehidrasi.
2. Eat-stop-eat
Metode intermittent fasting ini juga cukup populer dengan sebutan puasa 24 jam. Kamu bisa melakukannya dengan cara berpuasa selama 24 jam dalam 1 hari dan hanya diperbolehkan minum, kemudian di hari berikutnya kamu bisa konsumsi makanan seperti biasa dalam 24 jam.
Untuk menjalankan jenis puasa ini, kamu bisa mengatur kapan waktu akan berpuasa dalam seminggu. Misal di dalam seminggu, kamu berpuasa seharian penuh sebanyak 2 atau 3 kali.
3. Alternate Day Fasting
Intermittent fasting ini membutuhkan waktu berpuasa selama 36 jam atau 2 hari dan kamu diwajibkan untuk minum banyak air putih agar tidak dehidrasi. Setelah dua hari, kamu bisa konsumsi makanan normal seperti biasanya.
4. Warrior Intermittent Fasting
Intermittent fasting metode ini dilakukan dengan berpuasa selama 20 jam, kemudian 4 jam sisanya digunakan untuk makan. Saat menjalankan metode ini, kamu dianjurkan untuk menjaga pola makan, seperti hindari makanan tinggi kalori dan mengutamakan makanan bernutrisi.
Itu beberapa metode intermittent fasting yang bisa kamu coba untuk menurunkan berat badan.
Pada dasarnya, intermittent fasting tidak berbahaya selama kamu bisa menyesuaikan metode diet ini dengan kondisi tubuh dan kesehatan kamu. Tapi tidak bisa dipungkiri kalau intermittent fasting ini juga memiliki efek samping, seperti rasa lapar, tubuh terasa lemah dan lemas, serta otak tidak bisa berfungsi secara optimal.
Demikian ulasan mengenai intermittent fasting. Intermittent fasting memang memiliki manfaat bagi kesehatan dan penurunan berat badan, tapi saat menjalaninya tidak boleh secara asal-asalan.
Walaupun kamu sedang menjalankan intermittent fasting, sebaiknya konsumsi makanan bernutrisi seimbang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Agar rencana diet kamu berjalan secara optimal dan mendapatkan hasil yang lebih maksimal, sebaiknya konsultasikan rencana diet kamu ke dokter.
Semoga informasi ini bermanfaat, ya!