Puasa di bulan Ramadan adalah kewajiban bagi seluruh umat Muslim di dunia. Salah satu sunnah yang dianjurkan sebelum menjalani puasa seharian adalah makan sahur. Namun, tidak sedikit orang yang melewatkan sahur dengan alasan malas bangun, tidak merasa lapar, tidak selera makan, atau bahkan karena ingin tidur lebih lama.
Makan sahur juga sering dianggap sepele, padahal tidak makan sahur dapat memberikan berbagai dampak negatif bagi tubuh dan kesehatan. Sobat Nutri, yuk kenali efek tidak makan sahur agar lebih rutin bangun sahur dan ibadah puasa menjadi lebih lancar.
Sahur adalah waktu makan sebelum fajar yang sangat dianjurkan bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa. Meskipun sahur bersifat sunnah, manfaatnya bagi tubuh sangat besar, terutama dalam menjaga energi dan kesehatan selama berpuasa seharian penuh. Jika sering melewatkan sahu maka berdampak bagi tubuh hingga ibadah puasa seperti:
Layaknya bahan bakar, makan sahur diperlukan sebagai sumber energi tubuh. Tanpa asupan energi dari makan sahur, tubuh akan lebih cepat merasa lemas dan kurang bertenaga sepanjang menjalankan ibadah puasa. Jika melewatkan makan sahur, tubuh hanya mengandalkan cadangan energi dari makanan sebelumnya yang mungkin tidak cukup untuk bertahan hingga waktu berbuka tiba.
Tidak makan sahur bisa menyebabkan kadar gula darah menurun, sehingga berdampak pada menurunnya fokus dan konsentrasi. Hal ini sangat berpengaruh bagi mereka yang harus bekerja atau belajar selama bulan puasa. Kurangnya energi otak karena rendahnya kadar glukosa juga dapat membuat seseorang mudah lupa, sulit berpikir jernih, bahkan mengantuk di siang hari.
Tubuh membutuhkan cairan yang cukup agar tetap terhidrasi. Jika melewatkan sahur, risiko dehidrasi akan meningkat, terutama bagi mereka yang beraktivitas di luar ruangan atau tinggal di daerah dengan suhu tinggi. Oleh karena itu, penting untuk minum air putih yang cukup saat sahur agar tubuh tetap segar selama berpuasa.
Sobat Nutri, tidak makan sahur juga berdampak pada sistem pencernaan, lho. Tanpa makan sahur, produksi asam lambung tetap berlangsung, sehingga bisa memicu gangguan seperti maag, perut kembung, dan rasa tidak nyaman di lambung. Sahur membantu sistem pencernaan bekerja lebih baik dengan menyediakan makanan yang dapat dicerna secara perlahan.
Makan sahur berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh selama berpuasa. Jika tubuh tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup dari makan sahur, sistem kekebalan tubuh bisa melemah, sehingga lebih rentan terhadap penyakit seperti flu, batuk, atau infeksi lainnya. Oleh karena itu, makan sahur dengan makanan bergizi seimbang sangat direkomendasikan.
Bagi penderita asam lambung, melewatkan sahur dapat memperburuk kondisi karena lambung dibiarkan kosong dalam waktu yang lama. Makan sahur dengan menu yang tepat, seperti makanan rendah asam dan tidak pedas, dapat membantu menjaga kesehatan lambung dan menghindari rasa perih.
Ketika perut kosong, kadar gula darah menurun drastis yang dapat memengaruhi suasana hati. Akibatnya, seseorang bisa lebih mudah marah, sensitif, dan sulit mengendalikan emosi. Ini tentu bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan interaksi dengan orang lain, sehingga puasa tidak hanya menjadi tantangan fisik, tapi juga emosional.
Beberapa tips singkat berikut ini dapat membantu sobat Nutri agar semangat untuk bangun sahur sebelum subuh diantaranya:
Makan sahur membantu tubuh beradaptasi dengan kondisi puasa, sehingga tidak mudah merasa lemas atau lapar berlebihan di siang hari. Ini membuat ibadah puasa menjadi lebih nyaman dan tidak terasa terlalu berat.
Sahur juga penting untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar serta menghindari risiko jatuh sakit. Pilihlah menu makan sahur sehat penuh nutrisi seperti protein, karbohidrat kompeks, mineral, vitamin, dan juga cairan.