Gastritis erosif adalah salah satu varian dari kondisi peradangan pada lapisan lambung, yang perlu mendapat perhatian khusus. Pada gastritis erosif, terjadi kerusakan pada membran mukosa atau selaput lendir di lambung, tepatnya di area lamina propria.
Lamina propria sendiri adalah lapisan yang membentuk selaput lendir dan memisahkan lapisan paling dalam sel dari lapisan jaringan otot polos.
Gastritis erosif merupakan bentuk peradangan lambung yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jika tidak ditangani dengan tepat.
Dalam kondisi ini, lesi atau kerusakan jaringan dapat terbentuk pada membran mukosa lambung, menciptakan situasi yang memerlukan perawatan yang efektif.
Penyebab gastritis erosif, secara umum, mirip dengan jenis gastritis lainnya. Namun, yang paling umum menjadi pemicu gastritis erosif antara lain:
Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen, naproxen, dan aspirin, sering digunakan untuk meredakan nyeri. Sayangnya, penggunaan jangka panjang dapat merusak lapisan perut karena obat-obatan ini mengurangi kadar zat pelindung.
Alkohol dapat merusak lapisan perut. Konsumsi berlebihan dan terus-menerus dapat membuat perut rentan terhadap berbagai masalah pencernaan, termasuk gastritis erosif.
Stres dapat memengaruhi produksi asam lambung. Jika stres berkepanjangan, produksi asam lambung menjadi berlebihan, yang dapat menyebabkan iritasi pada lapisan lambung.
Beberapa kasus gastritis erosif juga dapat disebabkan oleh faktor lain seperti terapi radiasi, infeksi virus, cedera pada pembuluh darah, dan masalah kesehatan seperti penyakit Crohn.
Baca juga:
Apa Perbedaan dari Penyakit Gastritis dan Sakit Maag?
Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena gastritis erosif, antara lain:
Orang lanjut usia lebih rentan terhadap gastritis erosif karena mereka cenderung mengonsumsi obat pereda nyeri dalam jumlah yang lebih tinggi dan mengalami penurunan fungsi organ pencernaan.
Stres yang berkepanjangan dapat merusak sistem pencernaan dan meningkatkan konsumsi alkohol, yang pada akhirnya meningkatkan risiko gastritis erosif.
Diagnosis gastritis erosif seringkali melibatkan serangkaian tes kesehatan tertentu, terutama endoskopi. Pada prosedur ini, gastroscope digunakan untuk memeriksa peradangan di lambung dan mengambil sampel jaringan untuk pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium.
Pengobatan gastritis erosif melibatkan penggunaan obat tertentu yang dapat membantu mengatasi gejala dan mempercepat penyembuhan. Beberapa jenis pengobatan yang mungkin diresepkan dokter antara lain:
1. Antasida: Obat ini membantu menetralkan asam lambung dan meredakan iritasi pada lapisan lambung.
2. H-2 Blocker: Obat ini bertujuan untuk menghambat produksi asam lambung, membantu mengurangi tingkat keasaman dalam perut.
3. Obat Prostaglandin E1 Analog (Misoprostol): Digunakan jika gastritis erosif menyebabkan perdarahan. Obat ini membantu mencegah terbentuknya lesi di lambung terkait penggunaan obat NSAID.
Pada kasus yang lebih parah, beberapa pasien mungkin perlu menjalani prosedur pembedahan. Beberapa prosedur tersebut termasuk gastrektomi total (pengangkatan seluruh lambung) atau angiografi untuk menghentikan perdarahan lambung yang parah.
Penting juga untuk menerapkan perubahan gaya hidup yang mendukung pengobatan gastritis erosif. Beberapa langkah yang dapat diambil di rumah antara lain:
1. Makan Sedikit tapi Sering: Mengurangi porsi makanan dapat membantu menghindari stimulasi berlebihan pada produksi asam lambung.
2. Hindari Makanan Pemicu Gejala: Menghindari makanan pedas, asam, dan berlemak dapat membantu mencegah iritasi pada lambung.
3. Berhenti Minum Alkohol: Alkohol dapat merusak lapisan lambung, sehingga sebaiknya dihindari.
4. Berhenti Minum Obat NSAID: Untuk mengurangi risiko, hindari penggunaan obat NSAID dan pertimbangkan pengobatan alternatif.
Gastritis erosif adalah kondisi serius yang membutuhkan perhatian medis. Dengan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang efektif, banyak penderita dapat mengelola gejala mereka dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi masing-masing dan memastikan kualitas hidup yang lebih baik.