Pernahkah kamu merasa sulit membedakan antara sakit perut haid dan BAB?
Di dalam artikel ini, kami akan membahas mengenai cara membedakan sakit perut haid dan BAB. Maka dari itu, untuk mengetahui cara membedakan sakit perut haid dan BAB, mari kenali mengenai haid serta BAB secara lebih luas lagi.
Haid atau disebut juga sebagai menstruasi adalah keluarnya darah dari vagina, merupakan siklus alami bulanan yang dialami oleh wanita. Haid merupakan kondisi normal yang terjadi pada organ reproduksi wanita dalam proses mempersiapkan kehamilan.
Wanita akan mempersiapkan kehamilan setiap bulannya, ditandai dengan terjadi pelepasan sel telur dari indung telur dan adanya penebalan dinding rahim.
Apabila sel telur tidak dibuahi, atau tidak terjadi kehamilan, dinding rahim akan luruh dan keluar bersama darah melalui vagina. Keluarnya darah inilah yang disebut sebagai haid.
Haid juga salah satu tanda bahwa wanita telah mengalami masa pubertas.
Wanita yang sudah mengalami haid, akan merasakan gejala tertentu, baik menjelang haid maupun saat haid sedang berlangsung. Gejala haid sebagai berikut:
Gejala Pramenstruasi (PMS)
Gejala PMS dapat berlangsung sekitar 6-7 hari, yaitu 4 hari sebelum haid dan 2-3 hari sesudah haid. Beberapa gejala yang muncul saat PMS, yaitu:
Gejala saat Haid
Saat haid berlangsung, rahim yang kontraksi dan adanya perubahan hormon dapat menimbulkan gejala tertentu, sebagai berikut:
Itu penjelasan singkat mengenai haid. Selanjutnya, mari kita bahas mengenai BAB untuk mengetahui cara membedakan sakit perut haid dan BAB. Apa itu BAB?
BAB atau singkatan dari buang air besar adalah proses di mana tubuh mengeluarkan atau membuang kotoran yang berasal dari sistem pencernaan.
Buang air besar bertujuan untuk membersihkan tubuh dari sisa-sisa pencernaan. Intensitas BAB setiap individu berbeda-beda, tapi BAB yang terjadwal dinilai lebih baik.
Baca:
Intensitas BAB dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
- Adanya perubahan pola makan.
- Kondisi diare.
- Konsumsi alkohol.
- Kondisi stres.
- Intensitas olahraga yang terlalu tinggi.
- Menstruasi.
- Penyakit celiac.
- Konsumsi obat-obatan tertentu.
Berdasarkan pemahaman kedua jenis kondisi antara haid dan BAB, dapat disimpulkan bahwa kedua kondisi ini terjadi pada sistem yang berbeda. Haid terjadi pada sistem reproduksi, sementara BAB terjadi pada sistem pencernaan. Sudah jelas bukan perbedaannya?
Hanya saja, tidak dapat dipungkiri bahwa keduanya memiliki gejala hampir serupa, yaitu berupa gejala sakit perut yang ditimbulkan saat PMS atau haid dengan gejala sakit perut saat BAB.
Kondisi sakit perut yang dapat kita rasakan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
- Sakit perut yang bersifat "tajam" atau seperti ditusuk-tusuk, biasanya terjadi pada satu atau dua titik.
- Nyeri kolik atau nyeri seperti diremas.
- Kram perut yang biasanya terjadi pada saat haid atau sulit BAB.
Perbedaan sakit perut haid dan sakit perut BAB dapat dilihat dari beberapa aspek:
1. Berdasarkan Penyebabnya
Sakit perut haid timbul karena adanya kontraksi di rahim ketika terjadi peluruhan dinding rahim selama haid.
Sementara itu, sakit perut BAB timbul karena adanya rangsangan dari usus besar yang mempercepat gerakan peristaltik untuk mendorong sisa makanan keluar.
Kondisi ini akan memberikan sinyal ke otak untuk melakukan pembuangan feses, sehingga akan menimbulkan rasa sakit dan mulas, terutama apabila terjadi masalah sulit BAB.
2. Titik Sakit dan Gejala Lain yang Menyertainya
Sakit perut karena haid atau kram perut terjadi pada perut bagian bawah. Bagi seseorang yang memiliki kondisi di mana dinding rahim lebih tebal, maka peluruhan rahim akan terjadi semakin lama, dan darah yang keluar juga semakin banyak.
Sementara itu, sakit perut karena BAB rasa sakitnya terpusat pada satu titik, dan dapat menjalar ke area pinggang serta punggung, terutama saat terjadi masalah sembelit. Saat sembelit, memungkinkan pula perut terasa keras.
Pada dasarnya, sakit perut dari kedua jenis kondisi antara haid dan BAB dapat dengan mudah dibedakan. Sakit perut haid tidak disertai dengan keinginan untuk BAB, sementara sakit perut BAB juga disertai dengan keinginan untuk BAB.