Tanda tanda gerd anxiety -- Akhir-akhir ini, istilah GERD Anxiety menjadi semakin populer terutama di kalangan pekerja dan anak muda. Tetapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan kondisi ini, dan bisakah pulih dengan cepat?
Dalam artikel ini akan membahas terkait GERD Anxiety yang mencakup pengertian, hubungan antara GERD Anxiety, gejala, dan bagaimana cara mengatasinya.
GERD Anxiety adalah kondisi di mana rasa cemas menyertai gejala gastroesophageal reflux disease (GERD). GERD sendiri merupakan suatu kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan, yang merupakan saluran yang menghubungkan mulut dengan perut.
Terjadinya refluks asam ini disebabkan oleh ketidaknormalan penutupan katup di ujung kerongkongan ketika makanan mencapai lambung.
Rasa cemas dalam kecemasan GERD diyakini dapat membuat seseorang lebih sensitif terhadap gejala-gejala GERD, terutama jika mereka sudah memiliki riwayat penyakit ini.
Secara umum, kecemasan bukanlah penyebab langsung dari GERD. Namun, banyak orang dengan masalah kecemasan memiliki kadar asam lambung yang lebih tinggi. Keduanya, GERD dan kecemasan, saling berhubungan dan membentuk suatu siklus.
Pada awalnya, tekanan psikologis dapat memengaruhi motilitas esofagus, yaitu pergerakan kerongkongan untuk memindahkan makanan dari mulut ke perut. Setelah asam lambung naik, gejala seperti perut nyeri atau sendawa yang terasa asam akan muncul.
Selain itu, orang yang mengalami kecemasan mungkin cenderung melakukan kebiasaan yang dapat memperburuk refluks asam, seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, atau makan makanan berlemak dan digoreng.
Tanda-tanda GERD anxiety biasanya berbeda pada setiap orang. Tapi pada umumnya, seseorang yang mengalami GERD anxiety akan merasakan gejala berupa mulas, mual, dan nyeri pada perut.
Selain itu, gejala yang banyak dialami berupa sensasi nyeri pada dada atau seperti ada benjolan di tenggorokan, terutama saat makan. Orang yang mengalami sensasi globus juga sering kali mengalami suara serak, batuk, dan selalu ingin berdehem atau membersihkan tenggorokan.
Selain itu, meningkatnya refluks asam lambung akan menyebabkan nyeri saat kamu berbaring, sehingga kamu menjadi sering bangun dan pola tidur menjadi berantakan.
Keluhan yang sering kali dilaporkan adalah nyeri dada. Sehingga, penderita GERD anxiety sering mengira bahwa mereka mengidap penyakit jantung.
Gejala lainnya meliputi suara serak, batuk, keinginan untuk berdeham atau membersihkan tenggorokan secara terus-menerus. Saat tidur, refluks asam yang meningkat dapat menyebabkan nyeri yang lebih intens, seringkali mengganggu pola tidur.
Nyeri dada juga merupakan keluhan umum, dan ini dapat mengecoh banyak orang dengan kecemasan GERD, membuat mereka berpikir bahwa mereka mungkin mengalami masalah jantung.
Gejala lain yang mungkin muncul termasuk kesulitan menelan makanan, keluarnya sedikit cairan atau makanan saat bersendawa, perasaan gelisah, detak jantung yang meningkat, hingga sesak napas.
Pengobatan kecemasan GERD seringkali melibatkan kombinasi obat untuk mengatasi kedua kondisi tersebut. Pilihan pengobatan tergantung pada kondisi dan kebutuhan pasien.
Antasida:
Obat Penghambat Reseptor H-2 atau Proton Pump Inhibitors (PPIs):
Obat Anti-cemas Golongan Benzodiazepin:
Terapi Kognitif:
Tanda tanda gerd anxiety dapat diidentifikasi lebih awal dengan pertolongan dan solusi pengobatan yang tepat. Pengobatan yang efektif seringkali memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan perubahan gaya hidup, manajemen stres, dan konsultasi dengan profesional kesehatan.
Pasien sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan rencana perawatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan mereka.