Penanganan pertama saat asam lambung naik dan sesak napas memiliki peran krusial dalam meredakan keluhan ini. Selain mengganggu aktivitas sehari-hari, kondisi ini juga dapat berpotensi menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit refluks asam lambung adalah gangguan pencernaan yang terjadi karena melemahnya katup yang membatasi aliran antara lambung dan kerongkongan.
Dampaknya, asam lambung naik kembali ke kerongkongan, menyebabkan gejala utama berupa heartburn. Namun, beberapa individu juga mengalami sesak napas sebagai gejala tambahan.
Sesak napas atau dyspnea akibat GERD terjadi ketika asam lambung mencapai kerongkongan dan bahkan mencapai paru-paru. Hal ini menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan pembengkakan pada saluran napas.
Sesak napas akibat asam lambung adalah kondisi yang muncul ketika asam lambung naik dari lambung ke kerongkongan dan bahkan mencapai saluran pernapasan, seperti paru-paru.
Penyebab utamanya adalah melemahnya katup yang seharusnya mencegah asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Ketika katup ini tidak berfungsi dengan baik, asam lambung dapat mengiritasi kerongkongan dan saluran pernapasan, menyebabkan sesak napas.
Kondisi ini sering kali berkembang pada individu dengan gastroesophageal reflux disease (GERD), di mana refluks asam menjadi lebih sering dan lebih parah.
Seiring waktu, asam lambung yang mencapai kerongkongan dapat merangsang saraf-saraf di sekitarnya, menyebabkan respon berlebihan yang dapat memicu sesak napas.
Selain itu, iritasi dan pembengkakan pada saluran pernapasan dapat menjadi penyebab langsung dari sesak napas.
Asam lambung yang mencapai saluran pernapasan merangsang produksi lendir, yang dapat menyumbat saluran pernapasan dan menyebabkan kesulitan bernapas. Peningkatan produksi lendir ini juga dapat memicu respons tubuh yang menyebabkan sesak napas.
Stimulasi saraf pernapasan oleh asam lambung juga dapat menjadi faktor penyebab sesak napas. Ketika asam mencapai area saraf pada saluran pernapasan, dapat terjadi rangsangan berlebihan yang memengaruhi fungsi normal saraf-saraf tersebut.
Penting untuk dicatat bahwa faktor-faktor individu seperti gaya hidup, pola makan, dan tingkat stres juga dapat berperan dalam mengakibatkan sesak napas akibat asam lambung.
Tekanan psikologis, seperti stres dan kecemasan, dapat memengaruhi motilitas esofagus, yang pada gilirannya mempengaruhi pergerakan makanan dari kerongkongan ke lambung.
Baca: Cara Ampuh Mengatasi Sakit Ulu Hati dan Sesak Napas
Pursed-lip Breathing:
Pernapasan Diafragma:
Duduk dengan Kepala Bersandar pada Meja:
Duduk dengan Dada Condong ke Depan:
Bersandar pada Dinding:
Berbaring dengan Bantal Ditinggikan:
Arahkan Kipas Angin ke Wajah:
Selain tindakan pertolongan pertama, mengadopsi gaya hidup sehat juga penting untuk mencegah munculnya penyakit ini. Beberapa perubahan gaya hidup yang dapat diterapkan antara lain:
Durasi atau lama waktu sesak nafas akibat gerd sangat bervariasi dalam merespon kesembuhan.
Jika gejala sesak napas akibat asam lambung persisten dan tidak merespons pertolongan pertama, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang sesuai dan mencegah potensi komplikasi.