Buang air besar (BAB) yang tidak lancar, atau sembelit, dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan dalam kehidupan sehari-hari.
Penyebab umumnya meliputi rendahnya serat dalam diet, kurangnya cairan, pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan stres.
Merasa perlu menunda atau sulit buang air besar juga dapat menjadi tanda sembelit. Untuk mengatasi masalah ini, tambahkan serat dalam makanan, minumlah air yang cukup, pertahankan gaya hidup aktif, dan kelola stres
Artikel ini akan mengulas penyebab umum dari masalah ini serta memberikan panduan langkah demi langkah untuk mengatasi sembelit.
Konstipasi atau BAB tidak lancar adalah kondisi di mana intensitas BAB menjadi lebih jarang dari biasanya. Akibatnya, feses menjadi kering dan keras, sehingga sulit dikeluarkan. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
BAB yang tidak lancar akan membuat feses melewati usus besar dengan lebih lambat daripada normalnya, sehingga usus besar memiliki lebih banyak kesempatan untuk menyerap air yang terkandung di dalam feses. Inilah yang mengakibatkan feses menjadi kering dan keras, sehingga sulit dikeluarkan.
Kurangnya konsumsi serat menjadi penyebab utama seseorang mengalami kondisi BAB tidak lancar. Hal ini karena serat bermanfaat untuk membuat feses menjadi lebih lembut dan berukuran lebih besar. Kekurangan serat dapat mengakibatkan pencernaan menjadi terganggu, sehingga feses menjadi keras dan lebih sulit dikeluarkan.
Terdengar sepele, kurang minum air putih dapat menjadi penyebab umum BAB tidak lancar. Hal ini karena tubuh yang kekurangan cairan akan menyerap air dari feses. Sehingga, feses memiliki tekstur lebih keras, kering, dan sulit dikeluarkan.
Kurangnya aktivitas fisik dapat menghambat pergerakan usus. Rutin berolahraga, bahkan hanya dengan berjalan kaki, dapat membantu merangsang gerakan usus.
Polusi udara dan stres dapat mempengaruhi keseimbangan bakteri usus, mengganggu pencernaan, dan memicu sembelit. Lakukan teknik relaksasi untuk mengatasi stres dan hindari polusi udara sebisa mungkin.
Perubahan mendadak dalam pola makan, terutama makanan olahan atau berlemak tinggi, bisa mengganggu pencernaan. Pertahankan pola makan sehat dan seimbang.
Tahukah kamu, menahan BAB terlalu lama juga dapat menjadi penyebab umum konstipasi, lho! BAB yang sering ditunda akan membuat feses mengering dan mengeras, sehingga menjadi lebih sulit dikeluarkan.
Kondisi medis seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau gangguan tiroid bisa mempengaruhi gerakan usus. Konsultasikan dengan dokter untuk diagnosa dan pengobatan yang tepat.
Dikutip dari Alodokter, sekitar 40 persen wanita hamil mengalami konstipasi selama hamil, terutama pada trimester awal. Hal ini dapat terjadi karena tubuh memproduksi lebih banyak hormon progesteron saat hamil, sehingga berdampak pada melemahnya otot tubuh, termasuk otot usus, sehingga lebih sulit berkontraksi.. Artikel terkait: Memijat Perut Untuk Membantu Melancarkan Bab
Solusi termasuk menambahkan serat dalam diet, minum banyak air, dan berolahraga secara teratur. Makan makanan kaya serat seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian dapat membantu melunakkan tinja.
Penting juga untuk minum air yang cukup sehingga tinja tidak mengering. Olahraga membantu merangsang gerakan usus dan mengurangi stres. Berikut beberapa solusi BAB tidak lancar:
Mengatasi masalah buang air besar yang tidak lancar memerlukan perubahan gaya hidup dan pemahaman mengenai penyebabnya.
Dengan mengidentifikasi penyebabnya dan mengikuti langkah-langkah mengatasi yang tepat, Anda dapat meraih kenyamanan dan kesehatan pencernaan yang lebih baik.
Jika masalah berlanjut atau menjadi lebih serius, konsultasikan dengan profesional medis untuk evaluasi dan panduan lebih lanjut.