Organ Lambung merupakan organ yang memiliki peran besar dalam sistem pencernaan adalah lambung. Karena apa pun makanan yang kita makan, pada akhirnya akan diolah secara kimiawi di organ lambung untuk diteruskan menuju usus dan berakhir pada anus.
Lambung merupakan salah satu organ pencernaan yang berbentuk kantong dan terletak di bawah sekat rongga badan, tepatnya di atas sisi perut bagian kiri dan tehubung langsung dengan usus halus. Organ ini menghasilkan enzim yang dapat menciptakan reaksi kimia dan cairan pencernaan berupa asam. Enzim dan asam ini yang nantinya akan memecah makanan agar bisa masuk ke usus kecil.
Lambung merupakan organ pencernaan yang bersifat elastis, yaitu dapat mengecil ataupun membesar sesuai kapasitas yang dibutuhkan.Hal ini berarti bahwa lambung akan mengembang pada saat kenyang dan akan mengempis pada saat kosong.
Pada manusia dewasa, volume lambung dalam keadaan kosong sekitar 75 mililiter. Karena lambung merupakan organ pencernaan yang dapat mengembang, lambung dapat menampung hingga satu liter makanan. Sementara pada bayi yang baru lahir, lambungnya hanya mampu menampung sekitar 30 mililiter.
Pada saat tidur, lambung akan tetap bergerak karena lambung terdiri dari lapisan-lapisan otot polos berbentuk pipih yang berkontraksi secara otomatis.
Lapisan mukosa pada lambung adalah lapisan bagian dalam lambung, yaitu lapisan di mana sel-sel akan mengeluarkan berbagai jenis cairan seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Saat lambung kosong, mukosa akan mengkerut. Saat lambung penuh dengan makanan, mukosa akan mengembang. Dalam proses pencernaan, lapisan mukosa akan menghasilkan dua zat pencernaan, yaitu berupa asam klorida dan pepsin.
Lapisan submukosa pada lambung tersusun dari jaringan ikat, pembuluh darah (arteri dan vena), pembuluh getah bening, dan sel saraf yang melindungi mukosa.
Lapisan muscularis externa pada lambung merupakan otot utama lambung yang membantu dalam proses pencernaan secara mekanis. Pada bagian ini, lambung berfungsi sebagai penghasil gerakan bergelombang atau peristaltik. Gerakan peristaltik ini akan mengolah makanan menjadi bubur halus yang disebut sebagai kimus. Lapisan ini terbagi menjadi tiga, yaitu lapisan otot memanjang, melingkar, dan menyerong yang membantu dalam proses melancarkan pencernaan.
Serosa merupakan lapisan terluar lambung. Fungsi lambung pada bagian ini adalah mengurangi gaya gesek antara lambung dan organ-organ lain di dekat sistem pencernaan.
Jika tadi berbicara mengenai lapisan penyusun lambung, selanjutnya yang akan kita bahas adalah struktur lambung. Struktur lambung terdiri dari lima bagian, yaitu:
Kardia merupakan bagian lambung paling atas yang terhubung langsung dengan esofagus. Kardia menerima makanan yang sudah dihaluskan dalam mulut dan akan disalurkan melalui kerongkongan sebelum tiba di bagian tengah lambung. Pada ujung kardia terdapat otot sfingter berbentuk cincin yang berfungsi untuk menghalangi asam lambung naik ke kerongkongan.
Bagian fundus pada lambung berbentuk melengkung. Fundus berbentuk melengkung dan berada di bagian atas lambung, tepatnya di bawah diafragma. Di dalam fundus, makanan dicampurkan dengan enzim untuk dicerna.
Badan lambung merupakan tempat di mana makanan bercampur yang dibantu oleh enzim hingga makanan menjadi bagian-bagian kecil seperti bubur halus yang disebut sebagai kimus.
Antrum merupakan bagian bawah lambung berbentuk melengkung. Antrum menampung kimus sebelum diteruskan ke usus halus.
Pilorus disebut juga sebagai bagian akhir lambung yang langsung berhubungan dengan usus halus. Pada pilorus, terdapat otot sfingter pilorus yang berfungsi untuk mengatur keluarnya kimus dari lambung menuju usus halus duodenum. Selain itu, pilorus juga berfungsi mencegah kimus kembali ke lambung.
Pada lapisan lambung terdapat lubang-lubang kecil yang disebut dengan gastric pits dan merupakan tempat keluarnya asam lambung, hormon yang diproduksi oleh sel kelenjar lambung, dan enzim. Beberapa sel kelenjar utama yang terdapat pada dinding lambung serta fungsinya, yaitu:
Sel mukosa pada lambung adalah sel penghasil lendir akali yang berfungsi melindungi sel lambung dari berbagai tekanan dan dari asam lambung berlebih.
Sel parietal pada lambung adalah sel yang berfungsi untuk menghasilkan asam klorida atau asam lambung (HCL).
Sel chief pada lambung adalah sel yang berfungsi menghasilkan enzim pepsin untuk memecah protein.
Sel G pada lambung adalah sel yang berfungsi untuk memproduksi hormon gastrin sebagai perangsang aktivitas lambung dan produksi asam lambung.
Kelenjar-kelenjar lambung menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung:
Berdasarkan lapisan penyusun, sel-sel, enzim, otot, dan aktivitas lambung dalam mencerna makanan, lambung sangat berperan penting pada sistem pencernaan. Berikut fungsi lambung:
Tidak semua makanan yang dikonsumsi akan langsung diolah oleh sistem pencernaan. Oleh karena itu, salah satu fungsi lambung adalah menyimpan makanan hingga siap untuk dicerna kembali.
Selain sebagai penyimpan makanan, tugas utama lambung adalah untuk mencerna makanan yang sudah dikonsumsi. Enzim dan asam yang terdapat di dalam lambung akan memecah makanan menjadi partikel lebih kecil. Di dalam lambung juga terdapat gerakan peristaltik untuk mencampur makanan dengan asam dan enzim.
Kandungan asam pada lambung (HCL) berperan sebagai penyaring virus dan zat-zat berbahaya.
---
Lambung merupakan organ pencernaan yang memiliki peran sangat penting. Oleh karena itu, mari jaga sistem pencernaan kita agar kita sehat dari dalam.
Bila perlu mengonsumsi Nutriflakes sereal ke dalam pola hidup sehat yang dijalani. Bersifat Gastroprotektif atau mampu melindungi mukosa lambung berkat kandungan pati umbi garut. Simak selengkapnya: Nutriflakes Sereal Umbi garut