Nutriflakes® Official Website

+62 821-3573-2036
Simak dan Ketahui Faktanya! Mitos dan Fakta Asam Lambung Naik ke Jantung
 
Simak dan Ketahui Faktanya! Mitos dan Fakta Asam Lambung Naik ke Jantung

Simak dan Ketahui Faktanya! Mitos dan Fakta Asam Lambung Naik ke Jantung

Saat seseorang mengalami nyeri pada area dada, sering sekali timbul asumsi bahwa masalah tersebut berasal dari jantung. Hanya saja, kondisi yang sering kali keliru dan dianggap sebagai masalah jantung, sebenarnya adalah masalah di mana naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Karena kekeliruan tersebut, kondisi ini sering menimbulkan banyak mitos dan fakta asam lambung naik ke jantung yang perlu diluruskan agar tidak menimbulkan kebingungan. Yuk, mari kita bahas mitos dan fakta asam lambung naik ke jantung.

Mitos dan Fakta Asam Lambung Naik ke Jantung

Mitos 1: Asam Lambung Naik Selalu Berasal dari Penyakit Jantung

Fakta: Nyeri dada akibat naiknya asam lambung bukanlah indikasi langsung dari penyakit jantung. Kondisi ini disebut dengan GERD atau penyakit asam lambung. Saat asam lambung naik ke kerongkongan, sering kali menimbulkan sensasi terbakar di dada atau heartburn. Meskipun sering terasa di area dada, heartburn tidak berhubungan langsung dengan jantung, ya.

Hanya saja, penting bagi kamu untuk selalu berhati-hati, ya! Apabila nyeri dada disertai dengan sesak napas, nyeri yang menjalar ke lengan kiri, atau pusing, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan penyebabnya karena dikhawatirkan mengindikasikan serangan jantung.

Mitos 2: Semua Nyeri Dada Akibat Asam Lambung itu Berbahaya

Fakta: Tidak semua nyeri dada akibat asam lambung itu berbahaya. Kendati demikian, tetap harus diwaspadai, ya! Penyakit asam lambung yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi, seperti luka pada kerongkongan atau bahkan kondisi yang lebih serius seperti barrett’s esophagus. Apabila kamu sering mengalami gejala ini, segera mencari pengobatan yang tepat.

Mitos 3: Minum Air Dingin Dapat Mengatasi Asam Lambung Naik

Fakta: Minum air dingin mungkin memberikan rasa lega sesaat, tapi tidak menyelesaikan akar masalah dari naiknya asam lambung. Air dingin dapat membantu mengurangi sensasi panas di dada. Tapi sebaiknya, fokus pada pola makan sehat dan gaya hidup. Kamu dapat menghindari makanan berlemak, pedas, dan asam yang dapat memicu naiknya asam lambung.

Mitos 4: Posisi Tidur Tidak Memengaruhi Naiknya Asam Lambung

Fakta: Posisi tidur sangat berpengaruh terhadap gejala GERD. Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki, misalnya dengan menggunakan bantal tambahan, dapat membantu mencegah asam lambung naik ke kerongkongan. Jadi, kamu sangat tidak dianjurkan untuk langsung berbaring setelah makan karena hal ini dapat meningkatkan risiko refluks asam lambung.

Tips Mengatasi Asam Lambung Naik

  • Pola makan sehat: Tips pertama, kamu dianjurkan untuk menerapkan pola makan sehat dengan makan dalam porsi kecil tapi sering, makan perlahan dan kunyah hingga halus, hindari makanan pemicu naiknya asam lambung, serta hindari makanan asam; pedas; berminyak; berlemak; mengandung cokelat; dan berkafein.
  • Hindari kebiasaan merokok: Merokok dapat melemahkan sfingter esofagus, yang merupakan otot pembatas antara lambung dan kerongkongan. Apabila otot ini melemas, dapat menyebabkan asam lambung mudah naik.
  • Menjaga berat badan ideal: Kamu juga dianjurkan untuk menjaga berat badan agar tetap ideal. Hal ini karena berat badan berlebih dapat meningkatkan tekanan pada perut, sehingga memicu refluks asam lambung. 
  • Mengelola stres dengan bijak: Stres dapat memperburuk gejala GERD karena baik stres ataupun GERD bagaikan lingkaran setan yang tak berkesudahan. Dalam upaya mengelola stres, kamu dapat meluangkan waktu untuk melakukan  relaksasi dan olahraga ringan.
  • Konsultasi ke Profesional Medis: Apabila gejala GERD sering kambuh, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Mitos tentang asam lambung yang naik ke jantung sering kali membuat orang salah memahami kondisi ini. Oleh karena itu, dengan memahami fakta yang benar, kita dapat lebih bijak dalam mengenali gejala, mengelola penyebabnya, dan mengambil langkah pencegahan secara tepat. 

Tapi ingat, meskipun nyeri dada akibat GERD biasanya tidak berbahaya, jangan ragu untuk memeriksakan diri jika ada keraguan karena kesehatan jantung memerlukan perhatian lebih.