Sakit perut bagian bawah adalah keluhan umum yang bisa dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita. Penyebabnya sangat bervariasi, mulai dari masalah pencernaan hingga kondisi medis serius.
Artikel ini akan membahas secara mendalam berbagai penyebab sakit perut bagian bawah, gejala yang menyertainya, serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengatasi dan mencegahnya.
1. Apendisitis
Apendisitis adalah peradangan pada usus buntu, organ kecil yang terletak di sisi kanan bawah perut. Gejalanya meliputi nyeri mendadak yang dimulai di sekitar pusar dan kemudian berpindah ke perut bagian kanan bawah.
Nyeri ini sering kali disertai dengan demam, mual, dan muntah. Apendisitis memerlukan perawatan medis segera, biasanya berupa pembedahan untuk mengangkat usus buntu yang meradang.
2. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi Saluran Kemih adalah infeksi bakteri yang terjadi di bagian manapun dari sistem kemih, termasuk kandung kemih dan uretra. Gejala umum ISK meliputi nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil, sering buang air kecil dengan jumlah sedikit, dan nyeri di perut bagian bawah. Pengobatan ISK biasanya melibatkan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.
3. Sindrom Iritasi Usus (IBS)
IBS adalah gangguan kronis pada usus besar yang menyebabkan gejala seperti kram perut, kembung, diare, dan sembelit. Penyebab pasti IBS tidak diketahui, namun stres, makanan tertentu, dan perubahan hormon dapat memperburuk gejalanya. Pengelolaan IBS sering kali melibatkan perubahan pola makan, manajemen stres, dan obat-obatan untuk meredakan gejala.
4. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium, tuba falopi, dan jaringan di sekitar rahim. Gejala utama endometriosis adalah nyeri panggul kronis, terutama selama menstruasi.
Perawatan untuk endometriosis dapat meliputi obat penghilang nyeri, terapi hormon, dan pembedahan untuk mengangkat jaringan yang tumbuh secara abnormal.
5. Kista Ovarium
Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang berkembang di ovarium. Banyak kista ovarium tidak menimbulkan gejala dan hilang dengan sendirinya, namun kista yang besar dapat menyebabkan nyeri panggul, nyeri saat berhubungan seksual, dan perubahan siklus menstruasi.
Pengobatan kista ovarium bisa bervariasi, mulai dari pengamatan rutin hingga pembedahan, tergantung pada ukuran dan gejala yang ditimbulkannya.
6. Penyakit Radang Panggul (PID)
PID adalah infeksi pada organ reproduksi wanita yang sering kali disebabkan oleh bakteri yang ditularkan secara seksual. Gejala PID termasuk nyeri panggul, demam, keputihan yang tidak normal, dan nyeri saat berhubungan seksual atau buang air kecil.
Pengobatan PID biasanya melibatkan antibiotik untuk mengobati infeksi, namun infeksi yang parah mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit.
7. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang dibuahi menempel di luar rahim, paling sering di tuba falopi. Ini adalah kondisi serius yang bisa mengancam nyawa jika tidak segera diobati.
Gejalanya meliputi nyeri panggul yang parah, pendarahan vagina, dan rasa pusing atau lemas. Kehamilan ektopik memerlukan perawatan medis segera, biasanya berupa pembedahan atau obat-obatan untuk mengakhiri kehamilan.
8. Divertikulitis
Divertikulitis adalah peradangan atau infeksi pada divertikula, kantong kecil yang dapat terbentuk di dinding usus besar. Gejala divertikulitis meliputi nyeri perut bagian bawah, biasanya di sisi kiri, demam, dan perubahan kebiasaan buang air besar. Pengobatan divertikulitis bisa mencakup antibiotik, diet cair, dan dalam kasus yang parah, pembedahan.
9. Gastroenteritis
Gastroenteritis adalah peradangan pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Gejala gastroenteritis termasuk diare, muntah, mual, dan nyeri perut. Perawatan untuk gastroenteritis melibatkan istirahat, hidrasi, dan kadang-kadang obat anti-diare atau antibiotik jika infeksi disebabkan oleh bakteri.
10. Batu Ginjal
Batu ginjal adalah endapan keras yang terbentuk dari mineral dan garam di dalam ginjal. Gejalanya meliputi nyeri hebat di perut bagian bawah, punggung, dan pangkal paha, serta darah dalam urin.
Pengobatan batu ginjal tergantung pada ukuran dan lokasi batu, serta gejalanya. Pilihan pengobatan termasuk minum banyak air, obat pereda nyeri, dan dalam kasus tertentu, prosedur medis untuk mengeluarkan batu.
Artikel lainnya:
Sakit perut bagian bawah bisa disertai dengan berbagai gejala tambahan tergantung pada penyebabnya, antara lain:
· Mual dan Muntah: Sering terjadi pada kondisi seperti apendisitis, gastroenteritis, dan kehamilan ektopik.
· Demam: Menunjukkan adanya infeksi atau peradangan, seperti pada apendisitis, PID, dan divertikulitis.
· Nyeri saat Buang Air Kecil: Umum pada infeksi saluran kemih.
· Perubahan Kebiasaan Buang Air Besar: Bisa terjadi pada IBS dan divertikulitis.
· Keputihan yang Tidak Normal: Sering terjadi pada PID.
· Pendarahan Vagina: Dapat terjadi pada kehamilan ektopik dan gangguan menstruasi lainnya.
Diperlukan pemeriksaan yang mendalam terkait gejala sakit perut bagian bawah. Apabila keluhan tak kunjung sembuh alangkah baiknya segera melakukan pemeriksaan dengan profesional kesehatan.