Nutriflakes® Official Website

+62 821-3573-2036
Benarkah Makanan Tinggi FODMAP Picu GERD? Simak Faktanya
 
Benarkah Makanan Tinggi FODMAP Picu GERD? Simak Faktanya

Benarkah Makanan Tinggi FODMAP Picu GERD? Simak Faktanya

Apakah kamu pernah mendengar istilah FODMAP? FODMAP merupakan sekelompok karbohirat pendek yang sulit dicerna oleh sebagian orang dan dapat menyebabkan masalah pencernaan. Tapi benarkah makanan tinggi FODMAP picu GERD?

Pada dasarnya, FODMAP sendiri merupakan sekelompok karbohirat yang dapat kita temukan dalam berbagai jenis makanan, sebagai berikut:

  • Oligosakarida, seperti fruktan dalam gandum dan bawang ataupun galakto-oligosakarida yang terdapat pada kacang-kacangan.
  • Disakarida, berupa latoksa yang ditemukan pada produk susu.
  • Monosakarida, berupa fruktosa yang terdapat di dalam madu, buah-buahan, dan beberapa sayuran.
  • Poliol, berupa sorbitol dan manitol yang dapat ditemukan pada beberapa buah-buahan dan pemanis buatan.

Seperti yang telah diulas di atas, FODMAP merupakan karbohidrat yang sulit dicerna oleh tubuh. Sehingga, tidak menutup kemungkinan dapat menimbulkan perut kembung, sakit perut, diare, dan sembelit, terutama pada seseorang yang sensitif terhadap FODMAP.

Benarkah makanan tinggi FODMAP Picu GERD? Setelah mengenal apa itu FODMAP, mari kita ulas mengenai GERD.

GERD merupakan kondisi di mana asam lambung, bisa pula bersama dengan isi lambung, naik ke kerongkongan. Sehingga, menimbulkan berbagai gejala, seperti dada terasa terbakar, perut kembung, mual hingga muntah, ataupun  batuk kronis.

Penyakit asam lambung ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik makanan, minuman, kebiasaan buruk sehari-hari, hingga kondisi tertentu, seperti obesitas

Hubungan Makanan Tinggi FODMAP dan GERD

Sebenarnya, hubungan antara makanan tinggi FODMAP dan GERD masih menjadi perdebatan. Hanya saja, memang terdapat beberapa alasan makanan tinggi FODMAP menyebabkan gejala GERD diantaranya:

1. Meningkatkan Produksi Gas

Makanan tinggi FODMAP dapat meningkatkan produksi gas di pencernaan, sehingga menekan perut yang berakibat pada refluks asam.

2. Perut Kembung

Makanan tinggi FODMAP dapat menyebabkan perut kembung, sehingga membuat katup esofagus tidak dapat berfungsi dengan baik dan menyebabkan refluks asam lebih mudah terjadi.

3. Reaksi Individu

Setiap orang akan mengalami reaksi yang berbeda saat konsumsi makanan tinggi FODMAP. Sebagian orang mungkin sangat sensitif terhadap makanan tinggi FODMAP dan mudah mengalami gejala GERD, sementara yang lain tidak.

Itulah beberapa kemungkinan yang menjadi alasan mengapa makanan tinggi FODMAP memicu GERD. Apabila kamu mengalami GERD dan kemungkinan dipicu oleh makanan tinggi FODMAP, kamu dapat mencoba beberapa langkah berikut ini:

Solusi Meredakan GERD akibat FODMAP

  • Diet Rendah FODMAP: Kamu dapat menghindari makanan tinggi FODMAP untuk sementara waktu, sebelum kemudian memperkenalkan kembali makanan tersebut untuk mengetahui bagaimana reaksi tubuh. Bila perlu mengonsumsi Nutriflakes untuk menemani program diet.
  • Perhatikan Makanan Pemicu: Selain FODMAP, ada jenis makanan lain yang menjadi pemicu GERD, seperti makanan berlemak, mengandung cokelat, berkafein, atau makanan pedas.
  • Perhatikan Porsi Makanan: Makan dalam porsi kecil dengan intensitas sering dapat membantu mengurangi risiko terjadinya refluks asam lambung. Selengkapnya: Menu Makanan Rendah Asam untuk GERD
  • Tidak Berbaring setelah Makan: Berbaring setelah makan dapat menyebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan. Maka dari itu, kamu sebaiknya tetap memposisikan tubuh dengan tegak selama 2 hingga 3 jam setelah makan.
  • Konsultasikan ke Profesional Medis: Apabila segala cara telah dilakukan, tapi keluhan masih berlanjut, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.

---

Pada dasarnya, hubungan antara makanan tinggi FODMAP dan masalah asam lambung belum sepenuhnya terkupas. Hanya saja, terdapat indikasi bahwa FODMAP juga dapat berkontribusi pada gejala dari asam lambung untuk sebagian orang.

Tapi yang perlu digarisbawahi bahwa setiap orang akan memberikan reaksi berbeda terhadap makanan. Oleh karena itu, kamu harus peka mengenai respons tubuh terhadap makanan yang telah dikonsumsi.

Simak video penjelasan selengkapnya oleh Dr. Arif Sabta Aji, S.Gz., MQM

 

Bagikan Artikel: