Selain sakit kepala sebelah, sakit kepala bagian belakang juga sering kali diperbincangkan karena mengganggu kenyamanan dan produktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, perlu cara untuk mengatasi atau mencegah sakit kepala bagian belakang sebelum masalah ini terjadi.
Tapi sebenarnya, apa penyebab sakit kepala bagian belakang?
Untuk mendapatkan jawaban terkait pertanyaan tersebut, mari simak artikel ini hingga selesai!
Berikut adalah beberapa penyebab sakit kepala bagian belakang yang paling umum dialami:
Kebiasaan membungkuk saat duduk dan berdiri dapat membuat otot di belakang kepala, leher, punggung atas, dan rahang menjadi tegang. Kebiasaan tersebut juga berpengaruh terhadap postur tubuh yang mengakibatkan sakit kepala bagian belakang.
Peradangan pada sendi juga dapat menyebabkan timbulnya sakit kepala bagian belakang. Kondisi ini dapat dipicu karena adanya perubahan pada struktur tulang leher, pembuluh darah yang meradang di kepala, atau radang sendi akibat tulang belakang.
Dikutip dari Siloam Hospital, sebuah penelitian menunjukkan bahwa lansia dengan kebiasaan merokok lebih rentan mengalami masalah sakit kepala bagian belakang. Selain itu, konsumsi alkohol berlebih, pola tidur berantakan, kurang olahraga, dan tingkat stres tinggi juga dapat menyebabkan nyeri kepala.
Tumor otak dapat menjadi salah satu penyebab sakit kepala bagian belakang yang perlu diwaspadai. Kondisi ini umumnya menimbulkan rasa sakit yang hebat dari sekadar migrain atau jenis sakit kepala lainnya. Selain itu, gejala utama tumor otak juga disertai dengan mual, muntah, dan kejang.
Sakit kepala tegang juga dapat menjadi penyebab sakit kepala bagian belakang. Hal ini terjadi karena otot leher dan kulit kepala menegang secara tiba-tiba. Kondisi ini dapat dipicu karena stres, kecemasan, depresi, atau menatap layar laptop terlalu lama.
Kolesterol tinggi akan membuat lemak menempel pada dinding bagian dalam arteri, sehingga mengakibatkan penyumbatan. Saat arteri menyempit, akan menimbulkan rasa sakit yang mengganggu pada bagian belakang kepala. Itu sebabnya sakit kepala bagian belakang juga sering kali disebabkan oleh kolesterol tinggi.
Itulah sejumlah penyebab sakit kepala bagian belakang yang memungkinkan sekali dialami oleh seseorang. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan diagnosa penyebab sakit kepala bagian belakang yang kamu alami agar menemukan cara tepat untuk mengatasinya.
Selain menyesuaikan faktor penyebabnya, berikut beberapa cara yang bisa kamu terapkan di rumah untuk mengatasi sakit kepala bagian belakang:
Mengetahui cara mengatasi sakit kepala bagian belakang sangat penting. Kendati demikian, kamu juga memerlukan cara pencegahannya agar kondisi tersebut dapat dihindari dan keluhan tidak muncul. Manfaatnya, kamu dapat beraktivitas dengan nyaman.
Cara mencegah sakit kepala bagian belakang beberapa langkah pencegahan sakit kepala bagian belakang yang dapat kamu coba:
Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu penyebab sakit kepala bagian belakang adalah kolesterol tinggi. Tentunya kita perlu melakukan upaya untuk pencegahan kondisi ini, yaitu dengan menerapkan pola makan sehat, salah satunya dengan mengonsumsi makanan mengandung serat karena serat dapat membantu menurunkan kadar koleseterol.
Pertama, serat akan mengikat lemak dan kolesterol di usus kecil agar lebih mudah dikeluarkan dan tidak terserap ke dalam aliran darah. Kedua, serat dapat mengurangi jumlah garam empedu yang diserap kembali dari usus. Sehingga, tubuh akan membuat garam empedu lebih banyak dan menggunakan kolesterol untuk melakukannya. Terakhir, serat dapat memperlambat pencernaan, sehingga mencegah gula darah naik setelah makan karena gula darah tinggi dapat menyebabkan kolesterol tinggi.
Kamu dapat konsumsi makanan berserat, seperti Nutriflakes, berupa minuman sereal sehat yang terbuat dari bahan dasar umbi garut, daun kelor, psyllium husk, gula aren, dan susu etawa. Sehingga, konsumsi Nutriflakes cocok dijadikan menu pola makan sehatmu. Tidak hanya serat, Nutriflakes juga mengandung nutrisi lainnya yang dapat membantu kamu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian tubuh yang membuat kenyang, tapi tetap rendah kalori.