Asam lambung berlebih atau gangguan pencernaan sering kali dihubungkan dengan berbagai gejala fisik yang mengganggu, seperti nyeri ulu hati, mual, hingga rasa terbakar di dada. Namun, tak banyak yang menyadari bahwa gangguan ini juga bisa memicu kecemasan (gerd anxiety) atau memperburuk kondisi mental yang sudah ada.
Kecemasan karena asam lambung bisa menjadi lingkaran setan yang sulit diputus, tetapi dengan langkah-langkah yang tepat, Anda bisa meredakan keduanya.
Sebelum memahami cara mengatasi kecemasan yang disebabkan oleh asam lambung, penting untuk memahami hubungan antara keduanya.
Gangguan pencernaan, seperti gastroesophageal reflux disease (GERD) atau refluks asam, dapat memicu gangguan fisik yang sering kali mirip dengan gejala gerd anxiety atau kecemasan, seperti sesak napas, nyeri dada, dan detak jantung yang cepat. Gejala-gejala ini bisa menimbulkan kecemasan, terutama jika seseorang tidak menyadari bahwa penyebabnya adalah gangguan pencernaan.
Sebaliknya, stres dan kecemasan juga dapat memicu produksi asam lambung berlebih. Saat tubuh berada dalam keadaan cemas, respons "fight or flight" diaktifkan, yang dapat menyebabkan peningkatan produksi asam lambung dan memperburuk gejala refluks asam. Akibatnya, kecemasan dan asam lambung bisa saling mempengaruhi dan memperburuk kondisi satu sama lain.
Untuk dapat meredakan kecemasan dan juga asam lambung secara bersamaan maka diperlukan pendekatan secara holistik yang meliputi:
Mengatur pola makan adalah langkah pertama yang dapat membantu meredakan gejala asam lambung sekaligus mengurangi kecemasan. Hindari makanan yang dapat memicu produksi asam lambung berlebih, seperti makanan pedas, asam, berlemak, serta minuman berkafein dan beralkohol. Makan dalam porsi kecil tetapi sering, juga dapat membantu menjaga kadar asam lambung tetap stabil.
Selain itu, perhatikan waktu makan. Hindari makan dalam dua hingga tiga jam sebelum tidur, karena posisi berbaring dapat meningkatkan kemungkinan refluks asam.
Stres adalah pemicu utama kecemasan dan juga dapat memengaruhi produksi asam lambung. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan teknik manajemen stres yang efektif. Beberapa metode yang dapat membantu mengurangi stres antara lain:
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk mengatasi kecemasan dan gangguan asam lambung. Usahakan tidur selama 7-8 jam setiap malam, dan buat rutinitas tidur yang konsisten. Anda bisa mencoba tidur dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi dari tubuh, misalnya dengan menambahkan bantal, untuk mengurangi kemungkinan refluks asam saat tidur.
Hindari juga penggunaan gadget atau menonton televisi sebelum tidur, karena paparan cahaya biru dapat mengganggu kualitas tidur Anda.
Beberapa jenis herbal atau suplemen dapat membantu meredakan gejala asam lambung dan kecemasan secara alami. Misalnya, teh chamomile dikenal memiliki efek menenangkan yang dapat membantu mengurangi kecemasan dan meredakan gangguan pencernaan. Peppermint juga dapat membantu meredakan nyeri ulu hati, meskipun harus dikonsumsi dengan hati-hati karena dapat memicu refluks pada beberapa orang.
Selain itu, sereal asam lambung Nutriflakes tidak ada salahnya untuk dicoba karena formulasinya yang bersifat gastroprotektif dan rasanya yang unik.
Jika kecemasan yang Anda rasakan terus berlanjut atau semakin parah, meskipun telah mencoba langkah-langkah di atas, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan mental. Mereka dapat membantu Anda dengan terapi atau obat-obatan yang tepat untuk mengelola kecemasan dan gejala asam lambung.
---
Mengatasi kecemasan yang disebabkan oleh asam lambung memerlukan pendekatan holistik yang mencakup perubahan gaya hidup, manajemen stres, dan perawatan medis jika diperlukan. Dengan mengelola asam lambung secara efektif, Anda juga bisa meredakan kecemasan yang sering kali menyertainya. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki respons tubuh yang berbeda, jadi penting untuk menemukan cara yang paling cocok untuk Anda.