Nutriflakes® Official Website

+62 821-3573-2036
Apa Itu Apnea, Pahami Cara Mengatasi dan Dampak Risikonya
 
Apa Itu Apnea, Pahami Cara Mengatasi dan Dampak Risikonya

Apa Itu Apnea, Pahami Cara Mengatasi dan Dampak Risikonya

Apnea, suatu kondisi medis yang melibatkan berhenti sementara dalam proses bernapas, menarik perhatian karena potensi dampak seriusnya terhadap kesehatan seseorang.

Dalam artikel ini, akan menjelaskan secara mendalam tentang apa sebenarnya apnea itu, menggali penyebab yang mendasarinya, dan mengeksplorasi berbagai strategi mengatasi untuk mencapai kesehatan optimal.

Apa Itu Apnea?

Apnea, dalam konteks kesehatan, mengacu pada kondisi di mana individu mengalami berhenti sementara dalam pernapasannya. Kondisi ini dapat terjadi baik saat individu sedang tidur atau dalam situasi lainnya.

Secara umum, apnea dapat dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya sleep apnea, central apnea, dan obstructive apnea. Kita akan menekankan pembahasan pada sleep apnea, yang merupakan bentuk paling umum dari gangguan pernapasan ini.

Penjelasan Lebih Mendalam tentang Apnea

Apnea adalah kondisi ketika seseorang berhenti bernafas untuk sementara waktu. Ada beberapa jenis apnea, tetapi yang paling umum adalah sleep apnea atau apnea saat tidur, di mana seseorang mengalami gangguan pernapasan selama tidur.

Sleep apnea dapat menyebabkan gangguan tidur, kelelahan berlebihan, dan masalah kesehatan lainnya. Selain sleep apnea, ada juga central apnea dan obstructive apnea, yang keduanya melibatkan berhentinya seseorang bernafas, tetapi dengan penyebab yang berbeda.

Dikutip dari Murray Scholls Family Dental, sleep apnea tergolong menjadi 3 jenis, sebagai berikut:

  • Obstructive Sleep Apnea (OSA)

    Jenis sleep apnea ini sangat umum terjadi, yaitu kondisi di mana otot-otot tenggorokan rileks secara berlebihan, sehingga menghalangi jalannya pernapasan.

  • Central Sleep Apnea (CSA)

    Central sleep apnea adalah kondisi di mana otak tidak dapat mengirimkan sinyal secara tepat ke otot-otot yang mengendalikan pernapasan. Akibatnya, penderita sleep apnea ini tidak dapat bernapas selama beberapa waktu.

  • Sleep Apnea Campuran

    Sleep apnea campuran merupakan kombinasi antara OSA dan CSA.

Faktor Risiko Sleep Apnea

Menurut Alodokter, umumnya sleep apnea ini dapat terjadi pada siapa saja, bahkan tidak terkecuali anak-anak. Hanya saja, seseorang akan lebih berisiko terkena sleep apnea jika memiliki beberapa faktor risiko berikut ini:

  • Seseorang yang merokok,
  • Berjenis kelamin laki-laki,
  • Berusia 40 tahun ke atas,
  • Memiliki amandel dan lidah yang cukup besar, sementara rahang cukup kecil,
  • Tulang hidung yang bengkok,
  • Memiliki alergi dan sinus,
  • Sering konsumsi alkohol,
  • Konsumsi obat tidur.

Beberapa Gejala yang Dirasakan

  • Mengorok sangat keras saat tidur,
  • Berhenti bernapas selama beberapa kali saat tidur,
  • Sesak napas saat tidur,
  • Sering terbangun saat tidur karena merasa tercekik atau batuk secara tiba-tiba,
  • Insomnia.

Selain itu, sleep apnea yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan berbagai kondisi, seperti:

  • Merasa kelelahan di siang hari, sehingga tidak mendapatkan tidur yang nyenyak di malam hari.
  • Hipertensi hingga masalah jantung, terjadi karena penderita sleep apnea sering mengalami penurunan kadar oksigen dalam darah yang memicu terjadinya pelepasan hormon stres penyebab tekanan darah.
  • Diabetes tipe 2, hal ini terjadi karena sleep apnea memengaruhi metabolisme tubuh dan kurangnya tidur, sehingga mengganggu pengaturan insulin dalam tubuh yang mengarah pada resistensi insulin. Artikel terkait: Kenali apa itu Apnea Tidur Obstruktif?
  • Masalah hati, di mana terjadi karena penurunan kadar oksigen secara berkala.

Cara Mengatasi Apnea

Berikut beberapa langkah tepat cara mengatasi Apnea:

  • Perubahan Gaya Hidup

    Adalah suatu langkah bijaksana untuk mulai dengan perubahan gaya hidup. Menurunkan berat badan melalui pola makan sehat dan olahraga rutin dapat membantu mengurangi obstruksi saluran napas, yang seringkali terjadi pada individu dengan OSA.

    Selain itu, menghindari konsumsi alkohol dan berhenti merokok dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan pernapasan.

  • Penggunaan Alat Bantu

    Dalam penanganan sleep apnea, terdapat alat bantu seperti Continuous Positive Airway Pressure (CPAP). Alat ini bekerja dengan memberikan tekanan udara konstan ke saluran napas, membantu menjaga kestabilan aliran udara dan mencegah obstruksi. Penggunaan alat ini seringkali dikonsultasikan bersama profesional medis.

  • Terapi Pernapasan

    Terapi pernapasan dapat menjadi opsi terapeutik, terutama bagi mereka yang mengalami central sleep apnea. Terapi ini melibatkan teknik pernapasan khusus untuk melatih dan memperkuat otot-otot yang terlibat dalam proses pernapasan.

Memahami Dampak Faktor Risiko

Terdapat beberapa dampak, faktor, dan risiko dari Apnea sebagaimana berikut:

  • Obesitas sebagai Faktor Risiko Utama: Obesitas, terutama pada daerah perut, dapat meningkatkan risiko sleep apnea. Lemak yang menumpuk di sekitar tenggorokan dapat menyebabkan tekanan tambahan pada saluran napas, memicu terjadinya obstruksi dan berhenti sementara pernapasan.
  • Faktor Risiko Lainnya: Selain obesitas, faktor risiko lain seperti usia dan genetika juga dapat memainkan peran dalam perkembangan apnea. Adalah penting untuk memahami bahwa meskipun beberapa faktor risiko tidak dapat diubah, kesadaran dan penanganan yang tepat dapat membantu mengurangi dampak kondisi ini.

Melalui pemahaman mendalam tentang apa itu apnea, penyebabnya, dan strategi mengatasi yang efektif, individu dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga kesehatan pernapasannya.

Mencari bantuan profesional kesehatan untuk diagnosis yang tepat dan perencanaan pengobatan yang sesuai adalah langkah yang bijaksana.

Dengan pendekatan holistik yang mencakup perubahan gaya hidup, perawatan medis, dan kesadaran terhadap faktor risiko, kita dapat mencapai kesehatan optimal dan meningkatkan kualitas hidup kita.