Serat adalah jenis mineral yang sulit dicerna dan diserap oleh tubuh. Hampir sama dengan karbohidrat, serat juga bisa memberikan energi bagi tubuh. Tapi serat lebih rendah kalori. Jenis serat terbagi menjadi dua, yaitu serat pangan dan serat kasar. Lantas, apa perbedaan serat pangan dan serat kasar?
Serat pangan atau disebut dietary fiber adalah jenis serat yang bisa kita dapat dari makanan. Serat pangan berbentuk karbohidrat kompleks yang biasanya terdapat pada dinding sel tanaman pangan.
Perbedaan yang khas dari serat pangan ini adalah serat pangan berasal dari tumbuhan dan lebih sulit dicerna dibandingkan jenis kandungan lainnya.
Itu sebabnya bisa disimpulkan bahwa serat pangan berbeda dengan jenis karbohidrat lainnya seperti kentang atau nasi yang mudah diubah menjadi gula untuk diserap oleh usus.
Serat pangan sendiri terbagi menjadi dua, yaitu serat pangan larut air dan serat pangan tidak larut air. Walaupun sama-sama bagus untuk pencernaan, kedua jenis serat ini memiliki karakteristik, manfaat, dan sumber yang berbeda.
Baca juga: Sayur Tinggi Serat, Bantu Pelihara Pencernaan Sehat
Serat pangan larut air adalah serat yang mudah larut apabila terkena air. Serat larut air ini akan membentuk gel kental apabila berinteraksi dengan air. Gel ini bisa memperlambat pencernaan dan proses penyerapan makanan di dalam usus.
Manfaat serat larut air, yaitu membuat gula darah tidak melonjak dan kolesterol lebih stabil.
Selain itu, serat jenis ini juga akan dicerna lebih lama di dalam pencernaan, kemudian serat akan menarik air sehingga bisa membuat rasa kenyang lebih lama yang mendorong kita untuk tidak makan berlebihan. Makan tidak berlebihan bisa membantu mencegah terjadinya obesitas.
Makanan yang mengandung serat larut air adalah inulin. Inulin ini juga merupakan sumber karbohidrat yang berasal dari tumbuhan seperti asparagus, bawang putih, oatmeal, kacang tanah, brokoli, wortel, apel, dan alpukat.
Serat pangan tidak larut air adalah serat yang memang tidak bisa larut di dalam air. Serat jenis ini akan tetap utuh saat makanan bergerak melalui saluran pencernaan. Selain itu, serat tidak larut air ini akan membantu melancarkan pergerakan usus.
Serat tidak larut ini akan menyerap air untuk membantu pembentukan tinja yang lebih halus agar mudah dikeluarkan dari dalam tubuh. Sehingga, bisa membantu mencegah masalah pencernaan seperti sembelit atau konstipasi.
Makanan yang mengandung serat tidak larut air adalah gandum, sayuran, beras merah, dan timun.
Baca: Serat Larut dan Serat Tidak Larut, Apa Bedanya?
Serat kasar adalah hasil dari residu nabati yang tersisa setelah dicerna secara kimiawi. Itu sebabnya bisa disimpulkan bahwa serat kasar tidak larut di dalam asam ataupun basa. Kandungan serat kasar ini berupa selulosa, hemiselulosa, lignin, kutin, dan pentosan.
Serat kasar ini tidak bisa dicerna oleh pencernaan manusia karena tidak diproduksinya enzim selulase. Tapi berbeda dengan hewan mamalia yang bisa memproduksi enzim selulase dan memanfaatkan selulosa sebagai sumber energi.
Selain itu, serat kasar ini bisa memberikan efek kesehatan bagi hewan karena bisa membantu gerak peristaltik pada saluran pencernaan hewan. Selain itu, serat kasar ini juga bermanfaat sebagai prebiotik di dalam usus. Itu sebabnya serat kasar sering kali digunakan sebagai pakan ternak.
Sumber dari serat kasar adalah rumput kering, jerami, ampas teh, dan serat hasil limbah pertanian.
Berdasarkan dua jenis serat tersebut, bisa disimpulkan bahwa serat terbagi menjadi dua, yaitu serat pangan dan serat kasar. Serat pangan adalah serat yang biasa kita konsumsi, berasal dari biji, buah, dan sayuran.
Sementara itu, serat kasar biasanya digunakan sebagai pakan ternak seperti rumput kering dan jerami.