7 Cara Mengatasi Maag saat Puasa

Maag adalah kondisi di mana lambung mengalami gangguan berupa, perut terasa penuh, kembung, dan nyeri di ulu hati yang menyebabkan penderitanya meras tidak nyaman, terutama apabila kambuh di saat sedang menjalankan ibadah puasa.

Maka dari itu, diperlukannya pemahaman mengenai cara mengatasi maag saat puasa mengingat sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan.

Saat menjalankan ibadah puasa, tidak menutup kemungkinan terjadinya perubahan kebiasaan bagi setiap individu, seperti pola makan ataupun kebiasaan tidur. Oleh karena itu, maag kambuh saat sedang menjalankan ibadah puasa merupakan hal yang wajar.

Cara Mengatasi Maag saat Puasa

Terdapat beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi maag saat puasa, yaitu:

1. Melonggarkan Pakaian

Cara mengatasi maag saat puasa yang dapat kamu lakukan, yaitu melonggarkan pakaian karena pakaian terlalu ketat akan memberikan tekanan berlebih pada perut, sehingga memicu asam lambung naik.

2. Meninggikan Bagian Atas Tubuh saat Tidur

Maag dipicu karena naiknya asam lambung, akibat dari perut yang kosong selama beberapa waktu. Maka dari itu, kamu dapat meninggikan bagian atas tubuh saat tidur sebagai cara mengatasi maag saat puasa.

3. Istirahat yang Cukup

Istirahat atau tidur yang cukup dapat menjadi cara mengatasi maag saat puasa. Kamu dianjurkan untuk tidur minimal 7-9 jam per malam. Kamu juga dapat menambah waktu istirahat dengan cara tidur siang selama 30 menit agar maag tidak kambuh.

4. Konsumsi Teh Jahe

Untuk mengatasi sakit maag di bulan puasa, kamu dapat segera minum teh jahe setelah berbuka puasa. Manfaat dari teh jahe untuk mengatasi maag berkat kandungan antioksidannya, sehingga dapat membantu merilekskan otot yang terdapat pada dinding lambung.

5. Tidak Berbaring atau Tidur setelah Makan

Setelah perut terasa kenyang, tidak jarang timbul keinginan untuk berbaring. Padahal, kebiasaan buruk ini perlu dihindari karena apabila dilakukan justru dapat memperburuk gejala maag.

6. Mengelola Stres dengan Baik

Kambuhnya penyakit maag tidak hanya dipengaruhi oleh pola makan, melainkan juga stres. Maka dari itu, penting untuk mengelola stres yang menjadi salah satu cara mengatasi maag saat puasa.

7. Konsumsi Obat-obatan

Memang sangat disayangkan sekali apabila harus membatalkan puasa karena maag kambuh. Tapi apabila gejala maag yang muncul sangat parah, ada baiknya membatalkan puasa dijadikan sebagai alternatif agar dapat konsumsi obat-obatan sebagai cara mengatasi maag saat puasa.

Itulah pertolongan pertama, atau cara mengatasi maag saat puasa. Selain cara mengatasi maag saat puasa, kamu juga perlu mengetahui cara mencegah agar maag tidak kambuh saat puasa.

Cara Mencegah Maag saat Puasa

Sebelum maag kambuh, mencegah lebih baik daripada mengatasi maag saat puasa. Maka dari itu, diperlukannya pemahaman untuk mencegah sakit maag saat puasa:

• Makan secukupnya saat sahur dan berbuka puasa karena makan dalam porsi besar akan membuat lambung bekerja keras, sehingga asam lambung yang dihasilkan juga menjadi lebih banyak.
• Jangan makan terburu-buru karena makan terlalu cepat sembari melakukan aktivitas lain, memungkinkan banyak udara masuk ke saluran pencernaan, sehingga memicu sakit maag.
• Awali berbuka puasa dengan konsumsi makanan ringan terlebih dahulu agar lambung mengalami penyesuaian setelah kosong seharian.
• Hindari konsumsi makanan pemicu maag, seperti makanan mengandung gas (kubis dan nangka), berasa asam (lemon dan nanas), pedas (seblak), berminyak, berlemak, dan bersantan.
• Hindari minum berkafein dan bersoda karena jenis minuman ini dapat meningkatkan produksi asam lambung yang merupakan pemicu sakit maag.
• Hindari berbaring atau tidur setelah makan, terutama setelah makan sahur karena kebiasaan ini dapat memicu sakit maag.
• Kendalikan emosi dengan cara istirahat yang cukup, melakukan meditasi, atau melakukan hobi.

Nah, itu beberapa cara mengatasi maag saat puasa serta cara mencegahnya. Apabila setelah melakukan berbagai cara mengatasi dan mencegah tersebut kondisi maag tidak membaik, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan perawatan serta arahan lebih lanjut.