Asam lambung yang naik pada malam hari dapat menimbulkan berbagai gejala tidak menyenangkan seperti sakit tenggorokan, suara serak, rasa tidak nyaman di mulut, bahkan susah untuk tidur.
Kondisi ini dikenal sebagai refluks gastroesofagus atau GERD, yang muncul ketika asam lambung terjadi secara terus-menerus, menyebabkan gejala kronis. Beberapa gejala umum GERD melibatkan sensasi nyeri di perut bagian atas dan dada, sering kali disertai perasaan mules.
Jika Anda mengalami tiga kondisi tersebut, yaitu permasalahan di kerongkongan, peningkatan kadar asam lambung, dan lambung dalam kondisi kosong, hal ini dapat menyebabkan naiknya asam lambung. Untuk mengatasi masalah ini, terutama pada malam hari, berikut adalah beberapa tips mencegah atau mengatasi naiknya asam lambung di malam hari:
· Tidurlah dengan Kepala Terangkat
eninggikan kepala saat tidur dapat membantu mencegah naiknya isi perut ke atas. Pengangkat kasur, bantal berbentuk baji, atau penambahan bantal dapat menjadi solusi efektif.
· Tidur Miring ke Kiri
Studi yang diterbitkan di Jurnal Gastroenterologi Amerika menunjukkan bahwa tidur miring ke kiri dapat mempercepat hilangnya asam lambung. Ini dapat mengurangi nyeri maag dan mengurangi risiko kerusakan jaringan serta masalah serius lainnya.
· Makan dalam Porsi Kecil tapi Sering
Menyusun pola makan dengan porsi kecil namun sering dapat membantu mengendalikan kadar asam lambung. Hindari makan hingga kenyang dan prioritaskan kepuasan nafsu makan.
· Jangan Tidur Setelah Makan
Mencegah tidur setelah makan minimal 2-3 jam sebelum tidur dapat mengurangi tekanan pada katup di bagian atas lambung. Ini membantu mencegah asam lambung keluar dari kerongkongan.
· Kunyah Perlahan
Mengunyah makanan secara perlahan dan menyeluruh dapat mengurangi ukuran makanan dan mempermudah pencernaan, mengurangi potensi naiknya asam lambung.
· Perbaiki Postur Tubuh
Memperbaiki postur tubuh dengan berdiri tegak dapat membantu memanjangkan kerongkongan dan memberi ruang lebih pada perut.
· Hindari Pakaian Ketat
Pakaian ketat di pinggang dapat memberikan tekanan pada bagian tengah tubuh, yang dapat memicu naiknya asam lambung. Oleh karena itu, hindarilah penggunaan pakaian yang terlalu ketat.
· Hindari Aktivitas Berat Sebelum Tidur
Menghindari aktivitas berat sebelum tidur, terutama olahraga intens, dapat membantu mencegah refluks asam. Sebaliknya, pilihlah jalan-jalan santai setelah makan malam untuk mendukung kesehatan lambung.
Naiknya asam lambung atau refluks asam terjadi ketika cairan lambung mengalir kembali ke dalam kerongkongan. Fenomena ini umumnya disebabkan oleh ketidaknormalan pada katup antara lambung dan kerongkongan, yang disebut sfingter esofagus bagian bawah (LES). LES seharusnya berfungsi sebagai katup penghalang yang mencegah cairan lambung naik ke atas.
Berikut adalah beberapa penyebab umum naiknya asam lambung:
· Melemahnya Katup LES
Penyebab paling umum dari naiknya asam lambung adalah melemahnya fungsi katup LES. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gaya hidup, makanan tertentu, dan faktor genetik. Kondisi ini membuat katup LES tidak mampu menahan tekanan dan cairan lambung dapat naik ke kerongkongan.
· Makanan dan Minuman Tertentu
Beberapa makanan dan minuman dapat merangsang produksi asam lambung atau melemahkan katup LES. Contohnya termasuk makanan berlemak tinggi, makanan pedas, minuman berkafein, minuman beralkohol, dan coklat.
· Kebiasaan Makan Besar
Mengonsumsi makanan dalam porsi besar atau makan terlalu cepat dapat meningkatkan tekanan pada LES dan menyebabkan naiknya asam lambung.
· Obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan tekanan pada perut, yang pada gilirannya dapat memengaruhi fungsi LES.
· Kehamilan
Wanita hamil cenderung mengalami naiknya asam lambung karena tekanan tambahan pada perut akibat kandungan yang berkembang.
· Merokok
Merokok dapat merusak LES dan merangsang produksi asam lambung, sehingga meningkatkan risiko refluks asam.
· Penyakit Hernia Hiatus
Hernia hiatus terjadi ketika bagian dari lambung melalui bukaan diaphragma yang disebut hiatus. Hal ini dapat menyebabkan LES berada di posisi yang salah dan meningkatkan risiko naiknya asam lambung.
· Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Beberapa obat, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), obat tekanan darah tinggi, dan obat tertentu untuk gangguan saraf, dapat menyebabkan refluks asam sebagai efek samping.
· Penyakit Refluks Gastroesofagus (GERD)
Jika seseorang mengalami naiknya asam lambung secara terus-menerus dan menyebabkan gejala yang signifikan, itu dapat dikategorikan sebagai GERD, suatu kondisi yang memerlukan perhatian medis.
· Stres
Meskipun hubungan antara stres dan refluks asam belum sepenuhnya dipahami, stres dapat memengaruhi pola makan dan kebiasaan hidup yang berkontribusi pada naiknya asam lambung.
Dengan menerapkan strategi ini, Anda dapat mengurangi frekuensi dan intensitas asam lambung, serta mengurangi kemungkinan komplikasi yang mungkin terjadi pada malam hari. Semua tips di atas dapat membantu Anda mengatasi masalah GERD secara efektif.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa setiap perubahan dalam gaya hidup atau perawatan kesehatan sebaiknya dikonsultasikan dengan profesional medis untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil sesuai dengan kondisi kesehatan individu. Jangan ragu untuk menjadikan perubahan ini sebagai langkah awal menuju kesehatan lambung yang lebih baik.