Kandungan gizi daun kelor yang tinggi membuat tanaman ini mempunyai banyak fungsi untuk kesehatan dan mengatasi masalah kekurangan gizi.

Sebenarnya seluruh bagian dari tanaman kelor memiliki berbagai manfaat serta khasiat. Oleh karena itu, kelor memiliki sebutan sebagai Miracle Tree karena kebaikannya bagi kesehatan tubuh.

Bahkan tanaman kelor sendiri sudah terkenal di seluruh dunia sebagai tumbuhan bergizi. WHO (World Health Organization) pun menyebut bahwa kelor adalah bahan pangan alternatif dalam mengatasi masalah gizi.


Daun kelor (sumber: canva)

Pada sebagian negara berkembang di Afrika dan Asia, kelor disarankan untuk dikonsumsi oleh anak-anak dan ibu menyusui. Di mana kedua kelompok ini merupakan orang yang membutuhkan nutrisi banyak karena sedang dalam masa pertumbuhan atau menghidupi dua nyawa.

Seluruh bagian tanaman kelor memiliki kandungan gizi yang penting untuk kesehatan tubuh, baik daun kelor, akar, dan batangnya. Tumbuhan ini pun memiliki khasiat untuk kesehatan badan ataupun manfaat di bidang industri.

Kelor sendiri asli dari daerah sekitar kaki Gunung Himalaya.

Karakteristik Tumbuhan Kelor

Tanaman kelor adalah salah satu jenis tumbuhan tropis, sehingga mudah tumbuh dan berkembang di negara Indonesia. Tinggi dari tumbuhan kelor ini bisa mencapai 7 sampai 11 meter.

Selain itu, tumbuhan kelor juga dapat hidup di semua jenis tanah yang ada, baik di dataran rendah sampai pada ketinggian 700 meter di atas laut. Kelor juga dapat bertahan dalam musim kering atau musim panas.

Tumbuhan kelor dikenal dengan berbagai nama, tergantung masing-masing daerah di Indonesia menyebutnya.

Misalnya Kelor untuk daerah Jawa, Bali, Lampung, dan Sunda. Sedangkan Maronggih untuk Madura, Moltong untuk daerah Flores, Muron atau Barunggai untuk daerah Sumatera.


Tumbuhan kelor (sumber: canva)

Kandungan Gizi Daun Kelor

Bentuk dari daun kelor ini berupa bulat-bulat kecil seperti telur, serta ukurannya kecil dengan jumlah majemuk dalam satu tangkai. Ketika masih muda, daun kelor berwarna hijau muda, dan ketika tua warnanya pun berubah menjadi hijau tua.

Antara daun muda dan daun yang sudah tua juga memiliki tekstur berbeda. Daun muda biasanya bertekstur lebih lembut, sedangkan daun tua memiliki tekstur kaku serta keras.

Maka dari itu, jenis daun yang sering dikonsumsi adalah daun kelor yang masih muda.

Daun kelor merupakan bagian dari tumbuhan kelor yang sangat sering diteliti. Sehingga kandungan gizi dari daun kelor ini sudah banyak buktinya.

Beberapa nutrisi yang ada pada daun kelor adalah kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan protein. Zat besi dalam daun kelor ini ternyata lebih tinggi daripada sayuran-sayuran hijau lainnya.

Daun kelor juga memiliki berbagai jenis senyawa asam amino. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa daun kelor mempunyai kandungan fenol dengan jumlah banyak.

Oleh karena itu, tanaman kelor ini terkenal dengan tumbuhan penangkal radikal bebas.

Kandungan vitamin C pada daun kelor hampir setara dengan vitamin C dalam 7 jeruk. Sedangkan vitamin A pada daun kelor sama dengan vitamin A pada 4 buah wortel. Selain itu, kalsium dalam daun kelor sama dengan kalsium dalam 4 gelas susu.

Kelor juga memiliki antioksidan yang sangat tinggi dan juga berfungsi sebagai antimikroba. Hal ini dikarenakan adanya kandungan asam flavonoid, karatenoid, phenolic, dan askorbat.

Begitu banyak kandungan gizi yang terdapat pada daun kelor sehingga manfaat yang dihasilkan untuk kesehatan pun juga kaya.

Baca Juga: Manfaat Kelor untuk Penderita Asam Lambung

Kandungan-kandungan nutrisi di atas bisa didapatkan ketika mengonsumsi Nutriflakes, sereal umbi garut. Nutriflakes menggunakan daun kelor sebagai salah satu bahan utamanya.

Artinya, Nutriflakes memiliki gizi dan nutrisi yang dapat mencukupi kebutuhan tubuh setiap harinya.

Nutriflakes terjamin sehat, asam lambung mereda.

About the Author

Yunita Isna Fauziyyah

Penulis yang senang berbagi informasi mengenai kesehatan, masalah pencernaan, problem solving, keadaan saat ini, dsb yang bermanfaat bagi masyarakat.

View All Articles