Nutriflakes® Official Website

+62 821-3573-2036
Apakah Lambung Bocor Bisa Menyebabkan Kematian? Hati-hati dengan Kondisi Ini
 
Apakah Lambung Bocor Bisa Menyebabkan Kematian? Hati-hati dengan Kondisi Ini

Apakah Lambung Bocor Bisa Menyebabkan Kematian? Hati-hati dengan Kondisi Ini

Perforasi gaster atau yang umumnya dikenal sebagai lambung pecah adalah sebuah kondisi serius yang dapat timbul sebagai akibat dari tukak lambung yang terjadi pada lapisan lambung dan bahkan bisa terjadi pada dinding duodenum, yang merupakan bagian pertama dari usus kecil.

Penyebab utama terjadinya tukak lambung adalah infeksi bakteri Helicobacter Pylori, namun penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dalam jangka waktu yang lama seperti ibuprofen, aspirin, atau diclofenac juga dapat menjadi penyebabnya.

Sementara itu, merokok dan mengonsumsi minuman keras dapat meningkatkan risiko terkena tukak lambung, terutama pada individu yang sudah terinfeksi bakteri Helicobacter Pylori, sementara alkohol dalam minuman keras dapat merusak selaput pelindung dinding lambung dan meningkatkan kadar asam lambung.

Meski demikian, stres dan makanan pedas tidaklah menjadi penyebab langsung terjadinya tukak lambung, tetapi hanya dapat memperparah gejala yang mungkin timbul.

Terkait dengan tanda-tanda awal yang perlu diwaspadai, gejala dari tukak lambung dapat berupa rasa nyeri atau perih di perut yang biasanya terjadi pada malam hari atau saat perut kosong, dan rasa nyeri ini dapat terjadi beberapa saat setelah mengonsumsi makanan yang bersentuhan langsung dengan luka pada lambung.

Gejala lainnya meliputi hilangnya nafsu makan, kembung, serta rasa mual dan muntah. Beberapa kasus tukak lambung dapat tidak menunjukkan gejala sama sekali hingga timbulnya komplikasi yang lebih serius.

Gejala ini dapat menjadi lebih parah jika terjadi perdarahan pada dinding lambung, seperti muntah darah, darah pada tinja atau tinja berwarna hitam, serta rasa sakit perut yang tiba-tiba dan semakin intens.

Meskipun sebagian besar tukak lambung dapat sembuh tanpa komplikasi, dalam beberapa kasus, tukak lambung dapat menyebabkan komplikasi serius yang dapat mengancam nyawa, seperti perdarahan, sumbatan, kanker, dan perforasi lambung atau lambung pecah.

Perforasi lambung adalah salah satu komplikasi serius dari tukak lambung, di mana luka pada lambung dapat menembus dan membentuk lubang ke dalam rongga perut.

Hal ini dapat menyebabkan isi lambung bocor ke dalam rongga perut, yang ditandai dengan rasa nyeri yang tiba-tiba, sangat hebat, dan terus menerus, serta dapat menyebar ke seluruh perut dengan cepat.

Penderita juga dapat merasakan nyeri pada salah satu atau kedua bahu, yang akan semakin terasa saat menghela napas dalam. Perubahan posisi juga dapat memperburuk nyeri, dan perut akan terasa nyeri saat ditekan.

Demam juga bisa menjadi tanda adanya infeksi di dalam perut, yang jika tidak segera ditangani, dapat menyebabkan syok. Kondisi ini termasuk dalam keadaan darurat medis dan memerlukan penanganan segera.

Baca:

Ketahui Gejala Lambung Bocor Sejak Dini

Penanganan Lambung Bocor

Penanganan perforasi lambung atau lambung bocor adalah suatu keadaan medis yang memerlukan penanganan segera. Berikut adalah beberapa langkah yang biasanya dilakukan dalam mengatasi lambung bocor:

· Evaluasi dan Diagnosis: Dokter akan melakukan evaluasi dan diagnosis dengan melakukan pemeriksaan fisik, analisis riwayat kesehatan, dan seringkali pemeriksaan penunjang seperti endoskopi, tes darah, atau pencitraan medis seperti CT scan atau X-ray.

· Resusitasi Cairan: Penderita perforasi lambung sering mengalami dehidrasi dan kehilangan cairan tubuh. Oleh karena itu, langkah pertama adalah memberikan cairan intravena untuk mengganti cairan yang hilang dan menjaga tekanan darah.

· Pemberian Antibiotik: Antibiotik diberikan untuk mencegah atau mengatasi infeksi yang mungkin terjadi sebagai akibat dari lambung bocor.

· Terapi Medis: Terapi medis seperti penghambat pompa proton (PPI) dapat diberikan untuk mengurangi produksi asam lambung dan mempercepat proses penyembuhan luka pada lambung.

· Tindakan Bedah: Jika perforasi lambung cukup besar atau mengalami komplikasi serius seperti peritonitis (radang pada peritoneum), tindakan bedah segera diperlukan. Tindakan bedah ini biasanya dilakukan untuk membersihkan rongga perut, memperbaiki perforasi, dan memperbaiki kerusakan organ yang terjadi.

· Pemantauan dan Perawatan Lanjutan: Setelah tindakan medis atau bedah dilakukan, penderita akan dipantau secara ketat untuk memastikan bahwa kondisinya stabil dan tidak terjadi komplikasi lebih lanjut. Perawatan lanjutan seperti rehabilitasi mungkin juga diperlukan tergantung pada kondisi penderita.

· Perubahan Gaya Hidup: Setelah pulih dari tindakan medis atau bedah, penderita sering disarankan untuk melakukan perubahan gaya hidup seperti menghindari makanan yang bisa memicu refluks asam lambung, mengonsumsi makanan sehat, dan mengelola stres untuk mencegah terulangnya kondisi perforasi lambung.

Perlu diingat bahwa penanganan lambung bocor harus dilakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman dan terampil. Keterlambatan dalam penanganan dapat meningkatkan risiko komplikasi serius dan bahkan dapat mengancam nyawa penderita.