Masalah asam lambung naik adalah salah satu gangguan pencernaan yang memerlukan perhatian khusus dalam memilih makanan yang dikonsumsi.
Banyak mitos seputar pantangan makanan untuk penderita asam lambung yang masih beredar. Salah satunya adalah apakah aman untuk makan daging sapi bagi mereka yang sering mengalami asam lambung naik. Berikut adalah penjelasan yang lebih mendalam.
Mengonsumsi daging sapi saat mengalami asam lambung naik tidak direkomendasikan. Daging sapi memiliki kandungan lemak jenuh yang cukup tinggi, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan sistem pencernaan, khususnya bagi mereka yang memiliki keluhan asam lambung.
Lemak jenuh dapat melemahkan sfingter esofagus bagian bawah (LES), otot yang berfungsi sebagai penghalang antara lambung dan kerongkongan.
Lemak bisa saja menjadi penyebab parahnya asam lambung, berikut beberapa dampaknya:
Lemak jenuh dapat membuat sfingter esofagus bagian bawah menjadi lebih lemah. Akibatnya, katup ini tidak menutup dengan sempurna setelah makanan masuk ke lambung, sehingga asam lambung bisa naik kembali ke kerongkongan.
Sistem pencernaan membutuhkan waktu lebih lama untuk memproses lemak jenuh. Selama proses ini, lambung memproduksi lebih banyak asam untuk membantu pencernaan, yang berarti lambung terpapar asam dalam waktu yang lebih lama.
Peningkatan produksi asam lambung dan paparan asam yang lebih lama bisa memicu kondisi kronis seperti gastroesophageal reflux disease (GERD). GERD adalah kondisi di mana asam lambung sering naik ke kerongkongan, menyebabkan iritasi dan peradangan.
Selain risiko melemahkan sfingter esofagus bagian bawah, lemak jenuh dari daging sapi juga dapat memperparah peradangan yang terjadi akibat naiknya asam lambung.
Cairan asam yang naik ke kerongkongan dapat menyebabkan peradangan dan rasa terbakar di dada. Makanan berlemak seperti daging sapi hanya akan memperparah kondisi ini.
Naiknya cairan lambung ke kerongkongan menyebabkan peradangan, yang dikenal sebagai esofagitis. Lemak dari daging sapi dapat memperburuk kondisi ini, membuat peradangan menjadi lebih parah dan memperpanjang waktu pemulihan.
Lemak jenuh tidak hanya mempengaruhi kerongkongan tetapi juga lambung. Lemak dari daging sapi dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam usus, yang disebut mikrobiota usus. Ketidakseimbangan ini membuat lambung lebih rentan terhadap infeksi bakteri seperti Helicobacter pylori, yang dikenal sebagai penyebab utama radang lambung atau gastritis.
Artikel lainnya: Apakah Asam Lambung Boleh Makan Daging Kambing?
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Immunology pada tahun 2018 menjelaskan bahwa lemak dari daging sapi dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus.
Ketidakseimbangan ini dapat memperlemah sistem pertahanan lambung terhadap bakteri berbahaya seperti Helicobacter pylori. Bakteri ini adalah penyebab umum dari radang lambung dan dapat meningkatkan risiko berkembangnya ulkus lambung.
Demikian penjelasan tentang apakah penderita asam lambung boleh makan daging sapi? Jika asam lambung semakin parah, jangan ragu untuk berobat ke dokter terdekat agar bisa segera ditangani dengan tepat.